Foto Anak Didik TPQ Nurussyatajati Majahid Bantarjati Kertajati
JIKA SAHABAT INGIN MENJADI SEORANG USAHAWAN MAKA BACALAH MAKALAH
TENTANG KEWIRAUSAHAAN (Entrepreneurship) INI SEMOGA ADA MANFAATNYA, AAMIIN.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara
historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun
1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat
terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
melalui makalah
ini akan dibahas secara lebih detail dan jelas tentang semua hal-hal yang
berkaitan dengan kewirausahaan
B.
Tujuan Penulisan
Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kewirausahaan di
MA Nurussyahid Kertajati
2. Mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan
dunia kewirausahaan
C.
Metode Pengumpulan Data
Data penulisan
makalah ini dilakukan dengan mengambil data melalui browsing dari intern
BAB
II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang
membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa
harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang
artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko
yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta
sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi
pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha
lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta.
Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha.
Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal
dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah,
luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta
berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata
lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti
secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan
kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh
seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan
dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan
makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang
gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat
lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan
atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Menurut Dan
Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah
suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan
dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri,
dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif.
B.
SEJARAH WIRAUSAHA
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755 Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20 Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
dengan unternehmer Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan ]DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang
C.
HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa
konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (
Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture
growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan
sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang
bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan
cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
D.
PROSES KEWIRUSAHAAN
Menurut
Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan
adanya inovasi Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan\ Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan
yang besar Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang Oleh karena itu,
inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi,
dan keluarga
E.
CIRI -
CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Menurut
Munawir Yusuf (1999)
Ciri
kewirausahaan yaitu
:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9.
Locus of
Control
10. Perilaku
instrumental
11. Penghargaan
terhadap uang.
F.
SIFAT- SIFAT SEORANG WIRAUSAHA
1.
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
Memiliki
sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu
berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
Memiliki
kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
2.
Sikap
wirausaha
Dari daftar ciri dan
sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
1)
Disiplin
Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya\ Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainyaKetepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala
yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan Kedisiplinan
terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan
wirausahawan akan komitmen tersebut Wirausahawan harus taat azas Hal tersebut
akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi
terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan Ketaatan wirausahawan akan
kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja
2)
Komitmen
Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lainDalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat
progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat
dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang
wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki
nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga
pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan
3)
Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang
wirausahawanKejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks Kejujuran mengenai
karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai
promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan
dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk
yang dilakukan olehwirausahawan Kreatif dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas
yang tinggi Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir
yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk
yang telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak
dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktuJustru seringkali ide-ide jenius
yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil
4)
Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lainKemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
5)
Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan/ perbuatannya]Banyak seorang calon wirausahawan yang
berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis
G.
TAHAP-TAHAP
KEWIRAUSAHAAN
Secara umum tahap-tahap
melakukan wirausaha di bagi menjadi :
1)
Tahap
memulai
Tahap
di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’]Tahap
ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri,
atau jasa
2)
Tahap
melaksanakan usaha
Dalam
tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi
3)
Tahap
mempertahankan usaha
Tahap
di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4)
Tahap
mengembangkan usaha
Tahap
di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil
H.
FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN DALAM BERWIRAUSAHA
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 :
44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan
usaha barunya:
Tidak
kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
Kurang
berpengalaman
baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan.
Kurang
dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Gagal
dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
Lokasi
yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya
pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
Sikap
yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap
usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan
sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan / transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi
dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
I.
PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang wirausaha
berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang
wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara
eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para
pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang
disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
berkurang.
Menurunnya tingkat
pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli
masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak
pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh
karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha
memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam
perekonomian suatu negara adalah:
Menciptakan
lapangan kerja
Mengurangi
pengangguran
Meningkatkan
pendapatan masyarakat
Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
Meningkatkan
produktivitas nasional
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari apa yang
telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, maka kami dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut
1. kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu
yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta
menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah
suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan
dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
2. Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting
kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai,
kemampuan, proses penerapan kreativitas dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru,
dan nilai tambah
3. Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik
kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
Motivasi berprestasi
Kemandirian
Kreativitas
Pengambilan resiko (sedang)
Keuletan
Orientasi masa depan
Komunikatif dan reflektif
Kepemimpinan
Locus of Contro
Perilaku instrumental
Penghargaan terhadap uang.
4. Sikap
wirausaha diantaranya adalah sebagai berikut:
Disiplin
Komitmen Tinggi
Jujur
Kreatif dan Inovatif
Mandiri
Realistis
5. Secara umum tahap-tahap melakukan
wirausaha adalah :
Tahap memulai
Tahap melaksanakan usaha
Tahap mempertahankan usaha
Tahap mengembangkan usaha
6. Ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha
gagal dalam menjalankan usaha barunya yaitu :
Tidak kompeten
dalam manajerial.
Gagal dalam
perencanaan.
Lokasi yang kurang
memadai.
Kurangnya
pengawasan peralatan.
Sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha.
Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
7. Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam
melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
Menciptakan
lapangan kerja
Mengurangi
pengangguran
Meningkatkan
pendapatan masyarakat
Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
Meningkatkan
produktivitas nasional
B.
SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan
apa yang saya paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk
lebih mengenal dunia kewirausahaaan .Kami
menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu
kami berharap masukan yang lebih banyak
lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
0 Response to "JIKA SAHABAT INGIN MENJADI SEORANG USAHAWAN MAKA BACALAH MAKALAH TENTANG KEWIRAUSAHAAN (Entrepreneurship)"
Post a Comment