PROFIL DAN SEJARAH BERDIRINYA DESA BANTARJATI
KECAMATAN KERTAJATI KABUPATEN MAJALENGKA
Semakin dalam kita mengetahui Sejarah suatu desa maka akan semakin baik Visi dan misinya
semoga bermanfaat
Jika merasa mendapatkan manfaat dari Informasi ini, maka kami siap Menerima bentuk Bantuan
apapun, demi Kebaikan Lembaga Pendidkan di Madrasah Aliyah Nurussyahid
Kertajati
Silahkan Donasi ke Rekening BSM an. Yayasan Nurussyahid Kertajati Majalengka
No: 7087651888
Kantor Kepala Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka
PROFIL DAN SEJARAH BERDIRINYA DESA BANTARJATI
1.
Nama Desa :
BANTARJATI
2.
Berdiri Tahun : 1420
M
3.
Visi & Misi : Mewujudkan Desa Bantarjati yang adil & makmur
4. Luas
Wilayah Desa : 3.500.000 m2
5. Alamat
lengkap
Kantor
desa :
Jalan.Bantarjati – Sukamulya No.251
6. Batas
wilayah desa : - Sebelah
timur : Pasindangan
: - Sebelah barat : Kertasari
: - sebelah utara : Biyawak
: - Sebelah selatan : Kertajati
7. Jumlah
total penduduk : 2.200 jiwa, Terdiri dari
Laki-laki 1048 orang
perempuan
1152 orang
8. Sejarah
desa Bantarjati :
Desa Bantarjati di mulai dibangun pada
Tahun 1420 oleh Kerajaan Indra ( Indramayu ) dan nama Bantarjati diambil dari kata
“ Bantal”
dan kata “ Jati” dua kata ini diambil
dari kisah raja Cirebon yang melarikan diri dan disaat mereka beristirahat
menggunakan “daun jati sebagai bantalnya” namun karena aksen masyarakat yang susah
mengunakan lapal “R” maka “Bantaljati” lambat laun berubah menjadi
“ Bantarjati “ dan pemipmpin pertama
Desa Bantarjati adalah Embah Lapijem dengan julukan “ Kuwu Lapijem”.
Seiring dengan masuknya VOC ke wilayah
Cirebon (1681) mengakibatkan Kesultanan Cirebon sendiri tersudutkan dan
akhirnya Kesultanan Cirebon terpaksa harus menandatangani perjanjian yang
berisi bahwa daerah Cirebon Kulon digadaikan kepada pihak colonial dan dari
hasil perjanjian tersebut akhirnya menyulut perlawanan dari masyarakat
Bantarjati yang bertekad “lebih baik
perang dari
pada Negara harus
digadaikan” ,perlawanana rakyat Bantarjati tersebut dipimpin
oleh Ki Bagus
Rangin yang saat itu telah ditunjuk sebagai Kebagusan di daerah Jatitujuh, yang
mengakibatkan Bantarjati dikepung dari berbagai arah sehinga pasukan Ki Bagus Rangin
sendiri terpojok dan kewalahan , namun saat itu Ki Bagus Rangin dapat meloloskan diri
ke daerah Ciamis.
Sekembalinya dari pelarian Ki Bagus Rangin
kembali melanjutkan perlawanannya dengan siasat berbeda, kali ini Ki Bagus Rangin
tidak hanya menggelorakan perlawanan atas nama Kesultanan Cirebon tapi dengan
mengelorakan perlawanan serta mengumpulkan kekuatan dari lima Negara dan
mendirikan Negara panca tengah dengan pusat kekuatan di Bantarjati, dan perlawanan
terhadap colonial pecah kembali sampai dengan tahun 1916 dan pada tahun
tersebut Ki Bagus
Rangin tertangkap.
Pada mulanya Tubagus Pasir dari Banten
datang kedaerah Jawa dari pernikahannya mempunyai 2 orang anak yaitu yang
bernama Tubagus Bangin & Tubagus Rangin, keduanya telah berkeluarga mempunyai
anak & cucu yaitu Tubagus Dalas, Tubagus Lurah, Tubagus Sena, Tubagus
Kondar, Tubagus Merat, Tubagus Arsitem, Tubagus Bantarjati, Tubagus Panganten
(Buntu). Pada 18 M terjadi peperangan
rakyat Bantarjati dengan pasukan Belanda yang di pimpin oleh Jend. Wiliam
Deandless di Sumedang untuk merebut negara (Nusantara) sekarang Indonesia.
Pada
mulanya belanda datang ke Aceh untuk meminta pandangan ke Singa Madura, lalu
singgah madura melapor ke gusti sinuhun (Cirebon) yg mempunyai banyak kolonel,
pada tahun 1410 -1411 M diadakan tindakan peperangan dan gusti sinuhun selama
kurang lebih 60 tahun lamanya.
Bantarjati (Cirebon Kulon ) tidak menyetujui hal tersebut maka mereka
mengmbil tindakan “lebih baik perang daripada negara harus di gadaikan” hingga
pada akhirnya terjadilah perang besar-besaran selama 10 tahun antara belanda
dengan rakyat Nusantara (Bantarjati) perang tersebut dimulai dari ujung jaya
dan mundur keburujul mundur lagi ke panadahan mundur lagi ke cikur pait
pangayuban lalu ke jawura mancawura hingga tegang pati setelah itu terjadi lagi
peperangan di Bojong Banteng (karena Tubagus Rangin memiliki kandang Banteng di
Bojong) selain itu Tubagus Rangin punya rumah karang penghulu di Jatitujuh
hingga akhirnya terjadi lagi perang di Panongan dan berlajut ke beber terus ke
Randegan dan berhenti di Wanasalam setelah itu mundur lagi ke Sumedang dan
perang berhenti sejenak.
Besoknya terjadi perang lagi disana
pangerang kolonel berunding dengan Jaya Prakoso Terong Peot Geusan Ulun dan Embah
Saying Hawo, hari rabu terjadi peperangan Tubagus Prakoso selalu menjadi
penunggu beringin yang telah di
tancabkan atau ditanam dan berkata “jika pohon beringin hijau dan subur maka
sumedang jaya dan jika beringin itu layu maka Bantarjati kalah”. Hingga
akhirnya peperangan mundur sampai ke Tegal Bunder dan disana juga diadakan
rundingan untuk membagi lapangan peperangan.
Faktor
terjadinya nama desa Bantarjati :
Dari beberapa riwayat orang tua asal mula
Desa Bantarjati pada saat terjadi perang Kedongdong yang dipimpin oleh Ki
Bagusrangin disana mereka beristirahat dengan menggunakan pelapah pohon jati
atau berbantalkan pohon jati jadi disebut Bantaljati tetapi oleh masyarakat
sunda yang lidahnya kurang pas sehingga yang asalnya Bantaljati menjadi
Bantarjati.
Akhirnya karena desakan
Belanda mau menguasai Cirebon dan Jawa Barat sebutan Bantarjati, adapun orang
yang membawa logika Bantarjati adalah Ki Bagus Bangin dan Ki Bagus Rangin
8 . Riwayat Kepala Desa Bantarjati
NO
|
NAMA KEPALA DESA/ KUWU
|
MASA JABATAN
|
KET
|
1
|
Murni
|
-
|
|
2
|
Serpingi
|
-
|
|
3
|
Sarwila
|
-
|
|
4
|
Sarponi
|
-
|
|
5
|
Taslim
|
1917-1925
|
Kuwu Definitif
|
6
|
Murdam
|
1925-1928
|
Kuwu Definitif
|
7
|
H.
Bakar
|
1928-1945
|
Kuwu Definitif
|
8
|
Karna
|
1946-1949
|
Kuwu Definitif
|
9
|
Juna
|
1950-1953
|
Kuwu Definitif
|
10
|
Hadi
|
1954-1950
|
Kuwu Definitif
|
11
|
Idris
|
1961-1963
|
Kuwu Definitif
|
12
|
Karya
|
1963-1971
|
Kuwu Definitif
|
13
|
Iskandar
|
1971-1979
|
|
14
|
H. Muh Suhadi
|
1980-1989
|
Kuwu Definitif
|
15
|
Anang
suryana
|
1990-1993
|
Kuwu Definitif
|
16
|
Yaya
Riyadi
|
1995-2003
|
Kuwu Definitif
|
17
|
Enok
kusnaendah, SE
|
2003-2013
|
Kuwu Definitif
|
18
|
Saropi
|
2013
|
PJS
|
19
|
Suharno
|
2013-2019
|
Kuwu Definitif
|
9. Riwayat
BPD dan LPM Desa Bantarjati
BPD Desa Bantarjati Pertama Ketua :
Umi Sukarya
BPD Desa Bantarjati Kedua Ketua :
Suryadi
BPD Desa Bantarjati Ketiga Ketua :
H. Iwan Andriyana
BPD Desa Bantarjati
2013-2015
Ketua
:
Wastari, S.Pd
Wakil
ketua : Sukarno
Sekretaris/
anggota : Aceng Abdurrahman S.Pd
Anggota : Rasba, S.Pd.i
Anggota : H.Udin samsudin
LPM Desa Bantarjati
Ketua : Nurjaya
Bendahara : Dede sutarsih
Sekretaris : Asep Warman
Sie
perencanaan :
Ketua : H. Haerudin
Anggota : Ahim, Sahdi,
Warca.
Sie
penggerak swadaya masyarakat :
Ketua : Warim
Anggota : Taklan, Ansori, Sujatma
Sie
pelaksana dan pengendalian
Ketua : Irin
Anggota : Enco, Wasmad,
Casdi
Sie
evaluasi dan pelayanan
Ketua : Jubaedi
Anggota : Atok, Taim,
Salihin
10.
Data Sarana dan Prasarana Umum
No
|
Lembaga
|
Nama Lembaga
|
Alamat Lengkap
|
Pengurus/ Ketua/ Kepala
|
1
|
Masjid
|
Jami Baiturahman
|
Bantarjati
|
Drs. H. Suryana
|
2
|
DTA
|
1. Miftahussibyan
|
di Blok Desa
|
Odong Abdurrahman, S.Pd.I
|
2. Nurhidayah Palamarta
|
Di Dusun Pajaten
|
H. Udin Samsudin
|
||
3
|
TPQ
|
Nurussyahid
|
Di Blok Sabtu Bantarjati
|
Kursiah, S.Pd.I
|
Bani Barun
|
Blok Pongpok
|
Dra. Hj. Ihat Solihat
|
||
4
|
RA
|
1. Nurul Hikmah
|
Di Blok Desa
|
Kursiah, S.Pd.I
|
2. Bani Barun
|
Di Blok Pongpok
|
Dra. Hj. Ihat Solihat
|
||
5
|
SDN
|
1. Bantarjati 1
|
Di Blok Desa Bantarjati
|
|
2. Bantarjati 3
|
Di Dusun Pajaten Mas
|
|||
6
|
MTs
|
MTsN Kertajati
|
Di Blok Selasa Bantarjati
|
Drs. H. Ajam Saputra, M.MPd
|
7
|
MA
|
MA Nurussyahid
|
Di Blok Sabtu Bantarjati
|
H.M> Muljada, S.Ag
|
8
|
Pontren
|
Nurussyahid
|
Di Blok Sabtu Bantarjati
|
Odong Abdurrahman, S.Pd.I
|
9
|
Mushola
|
Nurul Hikmah
|
Blok Minggu Bantarjati
|
H. Obad Sholehuddin, S.Ag
|
As Siraj
|
Blok Minggu Bantarjati
|
Drs. H. Suryana
|
||
Nurussyahid
|
Blok Sabtu Bantarjati
|
Odong Abdurrahman, S.Pd.I
|
||
Al Barokah
|
Blok Jumat Bantarjati
|
Dicy Hapiddin, Lc
|
||
Nurul Amal
|
Blok Senin Bantarjati
|
KH. Muhyidin
|
||
Nurul Falah
|
Dusun pajaten
|
Ust. Budi
|
||
Bani Barun
|
Blok Pongpok
|
KH. Drs. Mahmud Saenun,
M.Si
|
||
10
|
MT
|
Baeturrahman
|
Masjid Baeturrahman
|
Zaeni Ahmad, S.Pd
|
11
|
Yayasan
|
Bagusrangin
|
Blok Jum’at
|
Drs. H. Ajam Saputra, M.MPd
|
Nurussyahid
|
Blok Sabtu
|
Odong Abdurrahman, S.Pd.I
|
||
Syekh Tambang Raga
|
Blok Pongpok
|
KH. Drs. Mahmud Saenun,
M.Si
|
11. Riwayat
Seorang Wali “Embah Buyut Tua Palamerta”
Daerah Pasundan (Jawa
Barat) adalah suatu daerah yang subur makmur gemah ripah loh jinawi tak kurang
sandang dan pangan.
Hal itu pula yang
menjadikan bangsa Belanda ingin memilikinya atau menjajahnya, apalagi melihat
pemandangan yang sangat indah nan selalu menarik hati dan memikat mata.
Juga tiada suatu tempat
yang dijajah yang tidak menimbulkan amarah rakyat, rakyat yang sudah memiliki
sifat cinta tanah air akan selalu membela nusa bangsa dan agamanya.
Tidak ketinggalan Desa
Bantarjati pun menjadi tempat yang bersejarah, yaitu menjadi tempat ajang
pertempuran antara rakyat di bawah pimpinan Bagus Rangin melawan Belanda pada
abad ke-18 yaitu tahun 1.800 – tahun 1.810.
Para Komandan KiBagus
Rangin diantaranya : Buyut Merat, Buyut Daisa, Buyut jasa, Buyut Sena, Buyut
Hujung, Buyt Teteg, Buyut Lega, Buyut Bongkok, Buyut Jaya Kusumah dan Ki Bagus
Rangin sebagai penasihat.
Yang membantu perjuangan
Ki Bagus Rangin diantaranya : Pasukan Perang Kulon, Cililin, Depok, Selawi,
Sukasari, Conggeang dll.
Tempat ajang pertemuan
yaitu di sebidang tanah yang luasnya + 5 Ha. Di sebelah barat Bantarjati
yang disebut Jawura.
Dengan timbulnya
pertempuran, berkobarnya peperangan, mau tidak mau mengakibatkan tidak sedikit
para pejuang yang menjadi korban dan meninggal dunia. Dengan itu pula tidak
heran kalau di Bantarjati dan sekitarnya terdapat makam pahlawan.
Makam para pahlawan oleh
masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dianggap makam keramat, termasuk Makam Embah
Buyut Tua Palamerta.
Makam Embah Buyut Tua
Palamerta yang luasnya + 2 Ha, terdapat di kampung Pajaten sebelah Barat
Bantarjati.
Pajaten asal kata dari
Pajatian karena di sana banyak menjulang pohon-pohon jati. Pada tahun 1930
seorang petani yang sedang mencangkul lahan kebunnya menemukan segumpal emas
dan pada waktu itu pula nama pajaitan beralih nama menjadi pajaten mas
(masyarakat berangapan bahwa di sana masih banyak tertimbun emas).
Embah Buyut Tua
Palamerta (Ama Banten) adalah seorang orangtua yang berbudi luhur, bijaksana,
berilmu tinggi dan sakti sehingga disegani dan dihormati.
Embah Buyut Tua
Palamerta memelihara seekor kuda yang berbulu putih, sebagai tungangannya.
Ki Bagus Rangin pernah
menimba ilmunya, sehingga Bagus Rangin menjadi orang yang soleh, bijaksana,
pintar, gigih dan berani melawan Belanda.
Ki Bagus Rangin
menitipkan keturunannya kepada Embah Buyut Tua Palamerta agar Embah kersa
ngaping ngajaring beurang jeung peuting supaya anak cucunya tidak diganggu oleh
ingon-ingon nya yaitu sebangsa roh gogodongan jurig kelong newo-newo, jin
siluman dan setan yang marakayangan.
Anak cucu Ki Bagus
Rangin harus tetap terjaga dan selalu sehat walafiat.
Begitu juga agar
petaninya sugih mukti, pedagangnya beurat beunghar dan hewannya berkembang biak
dengan memuaskan.
Sampai sekarang
masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dimana akan menggarap ladang sawahnya
selalu melaksanakan hajat guar bumi di makam Embah Buyut Tua Palamerta, agar
hasilnya memuaskan.
Sebelum hajat
dilaksanakan selalu dimusyawarahkan benih apa yang akan ditanam dan kapan
memulainya menggarap lahan tanah.
Embah Buyut Tua
Palamerta mempunyai adik yang bernama Embah Buyut Tamabng Raga, yang makamnya
berada di Kampung Cinta Karya.
Buyut Tambang Raga pun
seorang yang sakti, waktu ditembak Belanda raganya hilang dan menjadi seutas
tambang, sehingga disebut Buyut Tambang Raga (menurut cerita rakyat)
Sebelah Selatan makam
Embah Buyut Tua Palamerta, terdapat makam Buyut Kasep dan Buyut Geulis: Pada
masa hidupnya Buyut kasep dan Buyut Geulis berguru kepada Embah Buyut Tua
Palamerta dan turut berjuang melawan Belanda di bawah Pimpinan kI Bagus Rangin.
Menurut Cerita Buyut
Kasep seorang Raden yang bernama Jaya Kusumah. Di sekitar makam Embah Buyut Tua
Palamerta terdapat sumur, yaitu Sumur Cihaliwung, Sumur Cisadane dan Sumur
Dalem.
Sumur-sumur tersebut
oleh masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dianggap sumur keramat, yang dapat
menyembuhkan segala macam penyakit dan bisa naik pangkat.
Daerah makan Embah Buyut
Tua Palamerta masih dianggap angker.
Begitulah riwayat
singkat Embah Buyut Tua Palamerta yang dapat saya susun dan saya paparkan,
kurang lebihnya saya mohon maaf baik para pembaca maupun Allah SWT. Insan mahalul hotto, manusia serba hilap
dan serba kekurangan.
Tidak lupa kepada yang
memberi informasi saya ucapkan terima kasih, dan informasi berikutnya sangat
kami nanti-nantikan demi kesempurnaan dan melengkapi apa yang seharusnya.
Perlu diketahui yang
dapat saya paparkan ini, merupakan hasil dari pendapatan dan dari buku riwayat
Perjuangan Bagus Rangin.
Akhir kalam semoga buku
ini bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama. Amin.
Kertajati, Agustus 1996
Penilik
Kebudayaan Kecamatan Kertajati
(EDI
DJUNAEDI)
NIP.
130138696
0 Response to "PROFIL DAN RIWAYAT DESA BANTARJATI KECAMATAN KERTAJATI KABUPATEN MAJALENGKA "
Post a Comment