BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia. Pendidikan dapat meningkatkan kemampuan dan memanfaatkan potensi yang ada secara optimal, sehingga dapat mendorong prakarsa, kretifitas dan inovasi dalam usaha memantapkan kesejahteraan hidup.
Usaha untuk mendorong prakarsa, kreatifitas dan inovasi adalah dengan mentransfer nilai kebudayaan pendahulunya, yaitu dengan cara belajar. Sebab pada prinsipnya belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik (Purwanto, 1997:85). Hal ini untuk dapat memenuhi kebutuhan dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Belajar merupakan bagian dari pendidikan. Dalam proses pendidikan seorang guru diperlukan untuk proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang utamanya.
Proses belajar mengajar merupakan sebuah kegiatan yang integral (utuh menyeluruh) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dan guru sebagai fasilitator, pada dasarnya dapat menimbulkan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran ini diharapkan dapat melahirkan perubahan tigkah laku. Perubahan tingkah laku yang diharapkan adalah perubahan yang menyangkut tiga aspek pengembangan yaitu : aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Di antara perubahan sebagai hasil proses belajar kognitif adalah adanya pemahaman dalam diri anak dari materi yang dipelajarinya. Pemahaman tersebut merupakan kemampuan siswa dalam menghubungkan beberapa unsur atau bagian materi yang dipelajari.
Untuk meningkatkan pemahaman materi kepada anak perlu strategi yang baik dalam menyampaikan materi. Strategi ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Aqidah akhlak sebagai salah satu bagian dari bidang studi yang ada di MTs mempunyai cakupan materi yang sangat luas, dari materi yang luas tersebut ada beberapa materi yang salah satunya tentang konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, yang seharusnya materi ni dianggap penting oleh anak karena menyangkut kehidupan atau akhlak mereka sehari-hari dalam bergaul dengan teman sebayanya, akan tetapi keadaan ini malah sebaliknya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar. Anak cenderung kurang begitu tertarik dengan materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja karena selama ini dianggap sebagai materi yang mementingkan hapalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Akibat rendahnya minat belajar maka pemahaman mereka terhadap materi tersebut menjadi kurang.
Banyak faktor yang menyebabkan pemahaman siswa rendah yaitu faktor internal dan ekternal . Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa antara lain : motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti guru sebagai agen pembelajaran, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Dari masalah-masalah yang dikemukakan di atas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menggali materi sendiri.
Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Strategi pembelajaran yang dirancang dengan melibatkan siswa dengan cara menemukan sendiri (inkuiri) inilah yang dijadikan penulis sebagai salah satu model pembelajaran. Sehingga panulis mengambil judul Penelitian Tindakan Kelas “Upaya Meningkatkan pemahaman konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja melalui pendekatan Inkuri Terpimpin”(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IX MTs Al-Jawami)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemahaman siswa terhadap konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja ?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja?
3. Apakah metode inkuri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kemampuan awal siswa dalam memahami konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
3. Mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan metode inkuri
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Penulis dapat meningkatkan kualitas keilmuan serta mengimplementasikan metode inkuri dalam pembelajaran aqidah akhlak
2.Bagi Pengajar
Dapat dijadikan perbandingan dan alternatif model pembelajaran kemampuan dalam memahami konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
3. Bagi siswa
Dengan model pembelajaran inkuri memungkinkan terciptanya suasana belajar yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada materi konsep akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
4. Bagi pembelajaran aqidah akhlak
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan alternatif untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak di sekolah pada umumnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Kumpulan PTK UIN Sunan Gunung Jati Bandung"
Post a Comment