Memperhatikan Firman Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 28
di atas dapat difahami bahwa fase manusia itu ada empat macam, sebagai berikut
:
1. Fase Mati pertama
Mati
pertama adalah mati yang telah dialami oleh semua manusia, kapan itu terjadi? Ketika calon cabang bayi yang berada
di rahim sang ibu, yaitu saat bertemunya sperma dengan sel telur, sampai 120
hari. Pada masa ini adalah fase manusia pertama, karena pada masa ini Allah
SWT. Belum memberi ruh sebagai sarana hidup. Sehingga masa ini disebut mati
Pertama. Sebagaimana Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhori Muslim,
Abu Dawud, Turmudzi, Nasa’I dan Ibnu Majah:
“ sesungguhnya salah seorang diantara kamu
telah dihimpun kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari, berupa air mani, lalu menjadi segumpal darah
selama 40 hari pula, lalu menjadi segumpal daging selamat 40 hari pula, lalu
Allah mengutus seorang malaikat kepadanya dan diperintahkan dengan membawa 4
perkara kepadanya: “tentukan/tulislah amalnya, tulislah rezekinya, tulislah
azalnya dan apakah dia celaka atau beruntung, lalu ditiupkan ruh kepadanya.
Karena itulah, pada saat sang cabang bayi telah berumur 120 hari
atau (4 Bulan), kita dianjurkan untuk mengadakan walimatul hamli atau tingkeban,
dalam acara tersebut biasanya dibacakan do’a dan al-qur’an, terutama surat
Yusuf dan surat maryam, dengan harapan sekaligus do’a semoga kelak anak
tersebut bila laki-laki akhlaknya sebaik nabi Yusuf, dan bila perempuan
akhlaknya sebaik dewi Maryam, karena pada saat itu Allah SWT menurunkan SK-Nya
kepada yang bersangkutan.
2. Fase Hidup Pertama
Setelah
Cabang bayi berumur 120 hari (4 bulan), sang cabang bayi diberi ruh oleh Allah.
Pada saat itulah manusi mulai hidup sampai sekarang selama ‘kontraknya” belum
habis.
Kontak
Allah SWT. Yang diberikan bermacam-macam, ada yang pendek, ada yang sedang, ada
pula yang panjang. Namun Nabi Muhammad SAW. Menyatakan: kontrak allah SWT. Yang
diberikan kepada manusia rata-rata 60 tahun.
Singkat Bukan? …Diwaktu singkat itu seorang manusia
telah bermacam-macam “Mimpi”, ada yang mimpi jadi presiden, ada yang mimpi jadi pengamen, ada yang mimpi
jadi konglomerat ada yang mimpi jadi konglomelarat. Semua itu tidak lain
hanyalah Mimpi! Ingat itu Mimpi.
3. Fase Mati Kedua
Seorang baru sadar bahwa dia adalah
mimpi di saat dia bangun dari
mimpi. Hidup di dunia adalah mimpi , baru sadar apabila hidup hanya mimpi, di
saat mereka meninggal dunia. Kekayaan, popularitas jabatan dan semua hanya mimpi, tidak bias
mempengharuhi dalam fase ketiga ini. Justru yang mampu mempengharuhi dalam mati
kedua adalah amal baik yang dia perbuat pada saat hidup pertama. Bahkan amal
ibadah seperti sholat, puasa, zakat, infaq dan shodaqoh yang menemani di saat
mati kedua. Subhanallah.
Pada masa mati kedua adalah awal
kenikmatan yang diberikan Allah SWT. Sebagai “Persekot” atau DP yang akan
diberikan seluruhnya disaat di fase terakhir. Begitu pula sebaliknya pada mati
kedua ini seorang menerima persekot kesengsaraan yang sepenuhnya akan diberikan
pada fase hidup kedua (fase keempat) hal itu sebagaimna disabdakan Oleh
Rasulullah” di fase mati kedua itu akan merasakan taman dari taman surga bagi
yang baik amal ibadhnya dan sebaliknya akan merasakan bibirnya neraka bagi
merka yang jahat perbuatannya. Nauzdubillah!.
4. Fase Hidup Kedua
Inilah hakekat hidup yang sebenarnya,
artinya mereka akan mendapatkan balasan yang super nikmat bilamana mereka
disaat fase hidup pertama baik perbuatannya, dan begitu pula akan mendapatkan
kesengsaraan bilamana pada saat fase hidup pertama jahat perbuatannya.
Pada
saat hidup kedua ini, bidadari, telaga, rumah yang maha indah serta hidangan
yang maha nikmat akan selalu mereka rasakan bilamana pada saat fase hidup
pertama baik perbuatannya dan begitu pula sebaliknya, mereka akan dicemoohkan
oleh Allah SWT. Disiksa sampai noda dan dosanya habis. Maka pada saat itu Allah
memasukan ke dalam surga, bagi orang yang beriman, dan kekal di neraka bagi
orang kafir. Nauzdubilah.
Dari empat fase ternyata yang
mempengharuhi nikmat dan sengsara pada fase lainnya adalah fase hidup pertama (
saat Ini /dunia) maka berbahagialah bagi kita karena masih ada waktu dan
kesempatan yang diberikan oleh Allah guna untuk memanfaatkannya sebaik mungkin
untuk beriman dan bertaqwa, rasul
berabda:
Dunia ini
adalah perladangan akherat, maka barang siapa menanam kebaikan, maka dia akan
,merasakan hasilnya dengan perasaan puas, dan barangsiapa yang menanam
keburukan maka dia akan menghasilkan penyesalan.
0 Response to "(4) EMPAT FASE KEHIDUPAN MANUSIA "
Post a Comment