BAGAIMANA UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA MADRASAH




UPAYA PENINGKATAN MUTU MADRASAH



A.      Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan Kepala Madrasah

Di antara langkah yang harus dilakukan oleh kepala madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menggunakan analisis situasi madrasah dengan pendekatan SWOT. Evaluasi diri, memahmi kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki madrasah merupakan informasi pokok yang harus ada. Tanpa memahami kelebihan dan kekurangan ini madrasah tidak tahu kemana arah dan kegiatan untuk meningkatkan mutu harus dilaksanakan, apa saja yang perlu diteruskan dan sebaliknya apa saja yang harus dihentikan atau dihilangkan, termasuk memudahkan pembuatan visi dan misi madrasah yang disusun secara periodik melibatkan pihak madrasah dan orang tua siswa serta orang-orang yang peduli terhadap pendidikan yang ada di sekitar madrasah.

Analisis situasi madrasah dengan pendekatan SWOT, dalam usaha peningkatan mutu pendidikan mencakup berbagai dimensi, antara lain :

a)    Belajar mengajar, meliputi lingkungan belajar, pembelajaran siswa, interaksi belajar mengajar, perencanaan proses belajar mengajar oleh guru, sistem penilaian dan perbaikan.

b)   Kepemimpinan dan budaya madrasah, yang meliputi kepemimpinan secara umum, kepemimpinan untuk melakukan perubahan, kepemimpinan untuk bekerja, budaya kesatuan dan kebersamaan, dan budaya perbaikan.

c)    Manajemen dan pengembangan madrasah, mencakup manajemen perbaikan tujuan madrasah, prioritas dan perencanaan.

Langkah berikutnya menjabarkan secara rinci aktivitas yang ada di madrasah, baik mencakup akademik maupun non akademik.

Sebagaimana kami kemukakan di atas, begitu banyak proses yang terjadi di madrasah. Untuk itu perlu di identifikasi proses-proses yang pokok yang memiliki dampak besar mencapai kualitas madrasah. Misalnya, proses guru menyiapkan materi pembelajaran, proses guru mengevaluasi hasil pembelajaran, proses kepala memimpin madrasah, proses kepala madrasah memimpin staf administrasi dalam kenaikan pangkat guru, proses guru berinteraksi dengan siswa di luar kelas, dan sebagainya.

Setelah dapat mengidentifikasi indikator proses, maka langkah selanjutnya adalah mencari madrasah yang memiliki indikator yang dapat dinilai baik, untuk dijadikan standar membandingkan indikator madrasah yang baik (standar). Setelah mendapatkan gambaran bagaimana tiap indikator yang dimiliki dengan indikator standar, maka madrasah perlu membahas dan merencanakan langkah-langkah apa yang harus dilaksanakan, seberapa jauh target yang perlu ditentukan yang diinginkan untuk dicapai dalam waktu tertentu. Setelah target yang diinginkan dirumuskan maka madrasah perlu merencanakan kegiatan untuk mencapai target tersebut. Dalam merencanakan semua yang terlibat harus ikut serta, begitu pula semua orang yang terlibat harus memahami rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian kegiatan yang dilaksanakan adalah milik bersama dan untuk kepentingan bersama. Hasil pelaksanaan kegiatan harus di evaluasi secara periodik untuk mengetahui seberapa jauh target dapat dicapai dan dan seberapa jauh terdapat perkembangan pada madrasah tersebut untuk dapat mencapai mutu pendidikan yang diinginkan bersama.



B.       Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini

Perubahan yang cepat dalam dunia pendidikan yang disebabkan kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi melahirkan fenomena globalisasi. Segala peristiwa dan perubahan di Negara maju dengan cepat sampai ke berbagai Negara yang sekaligus akan menerima dampak baik positif maupun dampak negatif.

Bagaimanapun, di dalam fenomena globalisasi tersebut ada peluang dan tantangan yang muncul terhadap dunia pendidikan. Antisipasi apa yang perlu dilakukan dalam dunia yang cepat berubah agar pendidikan di Indonesia tetap eksis dan mampu mengarahkan perubahan sesuai dengan visi kebangsaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan akar budaya bangsa. Itu berarti, pendidikan di madrasah perlu disiapkan untuk masa depan yang lebih baik. Kurikulum, format pembelajaran, ketersediaan teknologi dalam mempermudah pemberdayaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga pendidikan di madrasah benar-benar dapat menyiapkan anak untuk mengisi masa depan.

Selain itu pendidikan yang berlangsung di madrasah merupakan proses pembudayaan bagi anak-anak. Fungsi pendidikan adalah sebagai institusi sosial yang menjamin kelangsungan hidup generasi muda suatu bangsa. Baik pendidikan di madrasah, keluarga maupun di masyarakat (non formal) pada intinya untuk mengalihkan dan mengembangkan kebudayaan agar kehidupan masyarakat berlangsung terus sesuai dengan cita-cita bangsanya.

Menghadapi tantangan pada era informasi dan perubahan sosial yang semakin cepat, pendidikan masa depan perlu sejak dini (mulai pendidikan dasar) melatih peserta didik untuk mampu belajar secara mandiri dengan memupuk sikap gemar membaca dan mencari serta memanfaatkan sumber informasi.

Harapan terhadap perubahan akan peranan pendidikan untuk mencapai lulusan berkualitas semakin mengemuka dewasa ini. Namun pada saat bersamaan sampai kini, ternyata manajemen pendidikan nasional masih lemah. Pendidikan nasional masih dihadapkan pada berbagai permasalahan pokok, yaitu: 1) masih rendahnya pemerataan pendidikan; 2) masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan; 3) masih lemahnya manajemen pendidikan, disamping belum terwujudnya keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan akademisi dan kemandirian. Kemampuan masyarakat berpartisipasi dalam bidang pendidikan juga masih perlu dioptimalkan.

Menurut Sudarminta (2001:9) bahwa indicator rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, yaitu: 1) rendahnya nilai rata-rata yang dicapai dalam EBTANAS (UN) dan UMPTN; 2) rendahnya daya serap peserta didik dalam memahami bahan pelajaran yang diberikan ; dan 3) rendahnya tingkat keterkaitan dan kesesuaian antara lulusan yang ada dengan kebutuhan akan tenaga kerja dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan perbaikan manajemen pendidikan khususnya manajemen madrasah.

Dari sudut pandang kualitas, mutu pendidikan kita masih harus ditingkatkan, artinya mutu pendidikan masih jauh dari yang diharapkan. Beberapa indikatornya dapat dilihat ada kompetensi lulusan yang tidak memiliki kecakapan untuk hidup (life skill), rendahnya upah lulusan dan ketidaksesuaian pengetahuan dengan bidang pekerjaan yang ditekuni.



C.      Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang

Keberadaan madrasah sebagai lembaga pendidikan formal di Indonesia sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional” memiliki peranan strategis dalam mengembangkan Sumber daya Manusia (SDM), karena lulusan madrasah memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Untuk itu, peran strategis madrasah perlu semakin ditingkatkan untuk merespon berbagai isu pendidikan nasional, baik yang terkait dengan otonomi madrasah, peningkatan mutu, akuntabilitas dan masalah guru.

Madrasah berpenampilan unggul merupakan alternative baru dalam pendidikan yang menekankan kepada kemandirian dan kreatif madrasah yang memfokuskan diri pada proses pendidikan. Madrasah berpenampilan unggul atau madrasah yang efektif menggunakan strategi peningkatan  budaya mutu, strategi pengembangan kesempatan belajar, strategi memelihara kendali mutu (quality control), strategi penggunaan kekuasan, pengetahuan dan informasi secara efisien.

Madrasah berpenampilan unggul memerlukan upaya pemberdayaan madrasah dalam meningkatkan kegiatannya dalam menyampaikan pelayanan yang bermutu kepada peserta didik. Untuk itu, madrasahunggul menempatkan sumber-sumber informasi, pengetahuan dan keterampilan dalam upaya perbaikan madrasah. Penggunaan sumber informasi, metode belajar mengajar, para pengambil keputusan dalam struktur pemerintahan atau birokrasi dan system akuntabilitas sangat menentukan madrasah yang berpenampilan unggul.

Beberapa indicator yang menunjukkan madrasah berpenampilan unggul diantaranya:

1)   Memiliki Visi dan Misi untuk meraih prestasi / mutu yang tinggi.

2)   Semua personel madrasah memiliki komitmen yang tinggi untuk berprestasi.

3)   Adanya program pengadaan staf sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.

4)   Adanya kendali mutu yang terus menerus (quality control).

5)   Adanya perbaikan mutu yang berkelanjutan.

6)   Adanya komunikasi dan dukungan insentif dari orang tua murid dan masyarakat.

Upaya menuju madrasah unggul memerlukan keterlibatan para siswa, professional dan masyarakat dalam suatu system pendidikan. Untuk itu dperlukan strategi yang saling mengukuhkan dalam membangun sikap, pengetahuan, keterampilan, sharing informasi.

Ada empat hal yang terkait dengan prinsip-prinsip manajemen madrasah unggul, yaitu:

1)   Perhatian harus menekankan terhadap proses dengan terus menerus / berkelanjutan dalam peningkatan mutu.

2)   Mutu harus ditekankan oleh penggunan (costumer).

3)   Prestasi harus diperoleh melalui pemahaman visi madrasah bukan pemaksaan aturan.

4)   Sekolah harus menghasilkan siswa yang berkepribadian, memiliki skill dan kematangan emosional.

Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, kurikulum, sumber daya manusia, sarana, biaya dan metode yang bervariasi serta penciptaan suasana belajar yang kondusif, manajemen madrasah yang menjadi otoritas kepala madrasah dan mensinkronkan berbagai input atau mensinergikan semua komponen dalam proses belajar mengajar.

Seiring perubahan politik di Indonesia, maka kewenangan pelaksanaan pendidikan sekarang berada pada pemerintahan kabupatan dan pemerintahan kota. Hal ini berlangsung sejak Otonomi Daerah dimulai di Indonesia tahun 2000. Pengelolaan system pendidikan dari sentralistik kepada pemantapan desentralisasi untuk menuju situasi yang lebih baik. Intinya adalah pemberian kewenangan kepada daerah dalam mengelola pendidikan sebagai pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di daerah.

0 Response to "BAGAIMANA UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA MADRASAH"