SEMOGA INDONESIA MENJADI NEGARA YANG LEBIH BAIK DAN LEBIH MAJU LAGI
SEMOGA INDONESIA PINTAR DAN SEHAT MENJADI TERWUJUD!
Jakarta, Seruu.com - Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinetnya, Minggu (26/10/2014), di Istana Negara, Jakarta. Ada empat menteri koordinator dengan 34 kementerian dan lembaga setingkat menteri. Nama kabinet Jokowi-JK adalah Kabinet Kerja:
"Dan pengumuman ini lebih cepat 8 hari dari batas maksimal 14 hari yang diatur oleh UU Kementerian Negara," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, penyusunan Kabinet dilakukan dengan hati-hati dan cermat. Hal ini, kata Jokowi, menjadi keutamaan karena kabinetnya akan bekerja selama lima tahun.
Berikut susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:
1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
Disebut Pertama kali, Pratikno Ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sekretaris Negara. Lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 13 Februari 1962. Jabatan terakhirnya adalah Rektor Universitas Gadjah Mada
2. Kepala Bappenas: Adrinof Chaniago
Presiden Jokowi menunjuk Andrianof Chaniago sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Andrinof menggantikan Kepala Bappenas/Menteri PPN, Armida Alisjahbana, yang menjabat posisi ini pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2209-2014).
Andrinof, putera Sumatera Barat, Padang, yang lahir 3 November 1962 merupakan pengajar pada Departemen Ilmu Politik FISIP UI.
Sebagai Kepala Bappenas terpilih, kapasitas dan latar belakang Andrinof dinilai memang memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
Andrinof adalah ahli kebijakan publik dan perencanaan yang lulus dari Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia juga pernah mengenyam pendidikan pada The National Development Courses dari Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan, (2004).
3. Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman: Indroyono Susilo
Presiden Joko Widodo menunjuk Indroyono Soesilo sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Kabinet Kerja 2014-2019 dalam pengumuman 34 nama menteri dan dua wakil menteri Kabinet Kerja.
Indroyono sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma, Italia.
Indroyono menempuh jenjang pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Geologi tahun 1979, jenjang pendidikan S2 di Universitas Michigan, Amerika Serikat untuk Jurusan Penginderaan Jauh pada tahun 1981, dan jenjang pendidikan S3 di Universitas Iowa, Amerika Serikat di Jurusan Geologi Penginderaan Jauh tahun 1987.
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
Presiden Jokowi menunjuk Ignatius Jonan sebagai Menteri Perhubungan. Jonan, yang lahir pada 21 Juni 1963, saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia.
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
Presiden Joko Widodo menunjuk Susi Pudjiastuti untuk menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Jokowi menilai, pengusaha sekaligus pemilik PT ASI Pudjiastuti Marine Product itu sebagai pekerja keras.
Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 (49 tahun). Dia adalah pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation, atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
Hingga awal 2012, Susi Air diketahui memiliki 46 pesawat dengan berbagai tipe seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter dan Piaggio P180 Avanti.
Susi Air mempekerjakan 179 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. 2012, Susi Air menerima pendapatan Rp300 Miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Meski tak tamat Sekolah Menengah Atas, Susi ternyata menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia.
Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award 2009 dari PT Exelcomindo. Kemudian, pada 2008, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
Arief Yahya, Menteri Pariwisata pada Kabinet Kerja Jokowi-JK ini sebelumnya dikenal sebagai CEO PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Sebelum menjadi orang nomor 1 di PT Telkom, tepatnya sejak Mei 2012, pria kelahiran Banyuwangi, 2 April 1961, ini menduduki jabatan sebagai Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Indonesia semenjak tahun 2005. Ketika duduk di jabatan ini, Arief memperoleh beberapa penghargaan. Antara lain Satyalencana Pembangunan di tahun 2006 atas keberhasilan dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kalimantan dan Jawa Timur dari Presiden RI.
Di tahun yang sama, Arief juga masuk dalam daftar ”25 Business Future Leader” versi majalah Swa. Arief juga terpilih sebagai penerima Economic Challenge Award 2012 kategori Industri Telekomunikasi, penerima Anugerah Business Review 2012 dari majalah Business Review. Terakhir, Arief terpilih sebagai The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012.
Prestasi yang diraih Arief ini juga berbanding dengan prestasi yang diraih Telkom. Pendapatan Telkom sampai dengan September 2012 tercatat sebesar Rp 56,864 triliun. Sedangkan labanya sebesar Rp 14,11 triliun.
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Sudirman Said
Sudirman Said ditunjuk Presiden Jokowi sebagai menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Sudirman bukan orang baru di jajaran pemerintahan. Dia pernah menduduki sejumlah posisi penting, di antaranya Direktur Utama PT Pindad, pada 4 Juni 2014. Sebelumnya, dia dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk, Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk, danDirektur Human Capital di Petrosea (2009-2010).
Sudirman juga pernah menjabat sebagai Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013.
8. Menko Polhukam: Tedjo Puji
Presiden Joko Widodo menunjuk Menkopolhukan Tedjo Edi Purdijatno. Tedjo, yang lahir di Magelang, 20 September 1952, pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (1 Juli 2008-9 November 2009).
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
Presiden Joko Widodo menunjuk Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014). Tjahjo Kumolo adalah Sekertaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Marsudi
Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Retno, yang lahir pada 27 November 1962, saat ini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda. Retno merupakan menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia.
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Kerja 2014-2019 oleh Presiden Joko Widodo.
Ryamizard lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950, dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Musanif Ryacudu (almarhum) berpangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI, dan dikenal dekat dengan Presiden RI 1945-1966 Soekarno.
Karir militer Ryamizard mulai mendapat perhatian publik saat memangku jabatan Pangdam V Brawijaya pada 1999 dan diteruskan menjadi Pangdam Jaya di tahun yang sama.
Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad pada 2000-2002 dan menjadi Kasad 2002-2005.
Meski dinilai sangat irit ketika bicara soal politik, alumni pendidikan militer Akabri Darat tahun 1974 itu berkomitmen menjadi seorang prajurit sejati yang profesional.
12. Menteri Hukum Dan HAM: Yasonna Laoly
Presiden Joko Widodo menunjuk Yasonna Hamonangan Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Yasonna, yang lahir di Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953, adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2009-2014.
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
Jokowi menunjuk Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dalam kabinetnya.
Rudiantara menyisihkan nama-nama lain yang sempat disebut-sebut bakal menjadi Menkominfo, seperti Niken Widiastuti (Dirut RRI), Richardus Eko Indrajit (Ketua APTIKOM), Gatot S. Dewa Broto (Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo) ataupun Onno W. Purbo (Akademisi dan Praktisi TI).
Rudiantara adalah sosok kawakan di industri telekomunikasi. Pria kelahiran Bogor 3 Mei 1959 ini pernah berkarir di Indosat, Telkomsel, Excelcomindo (kini XL Axiata) dan Telkom. Rudiantara terakhir masih tercatat sebagai salah satu komisaris Indosat.
Sebagai Menteri Kominfo, Rudiantara akan menghadapi tugas berat membereskan permasalahan TI di Indonesia hingga lima tahun ke depan. Tantangan yang akan dihadapi antara lain peningkatan infrastruktur dan kecepatan internet dan tata kelola frekuensi di Indonesia.
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yudi Chirsnady
Presiden Jokowi menunjuk Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Yuddy lahir di Jawa Barat, 29 Mei 1968. Jabatan terakhirnya adalah Ketua DPP Partai Hanura.
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
Presiden Jokowi menunjuk Sofyan Djalil sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Sofyan lahir di Nanggroe Aceh Darussalam, 23 September 1953. Dia pernah menjabat sebagai menteri dalam dua periode, yaitu Menteri Negara Komunikasi
dan Informasi Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2005), Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2007), - Menteri Negara BUMN Kabinet Indonesia Bersatu (2007).
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
Presiden Joko Widodo menunjuk Prof Dr Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja periode 2014-2019 pada pengumuman resmi di Istana Merdeka Jakarta, Minggu.
Pria yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu ekonomi regional, desentralisasi fiskal, keuangan negara, ekonomi pembangunan, ekonomi perkotaan dan transportasi serta analisis pengambilan keputusan dianggap layak untuk menempati jabatan strategis ini.
Bambang Brodjonegoro lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966, merupakan alumnus FE UI jurusan Studi Pembangunan pada 1990 serta memperoleh gelar Master (M.Sc) pada 1995 untuk jurusan Urban Planning dan Doktor (Ph.D) pada 1997 untuk jurusan Regional Science dari University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat.
Mahasiswa berprestasi UI pada 1989 ini telah menerbitkan beberapa karya tulis diantaranya buku yang diterbitkan oleh The Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) Singapura dan oleh Edward Elgar, Inggris. Selain itu, artikel yang muncul dalam beberapa jurnal internasional, antara lain di Hitotsubashi Journal of Economics.
17. Menteri BUMN: Rini Soemarno
Rini Soemarno ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) pada pengumuman Kabinet Kerja periode 2014-2019 di Istana Merdeka Jakarta, Minggu.
Rini yang lahir di Maryland, Amerika Serikat pada 9 Juni 1958 itu sebelumnya dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Staf Tim Transisi pada masa kampanye dengan bantuan empat deputi, yakni Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan dan Akbar Faisal.
Mengutip berbagai sumber, ibu dari tiga orang anak ini pernah menjabat sebagai Presiden Dirur PT. Semesta Citra Motorindo, Presiden Direktur PT. Astrea Internasional, Presiden Komisaris PT. Semesta Citra Motorindo, Komisaris PT. Agrakom dan lainnya.
Ia juga pernah menjadi Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasionl (BPPN), Jakarta pada 1998.
Rini yang menyelesaikan pendidikan sarjana pada Fakultas Ekonomi, Wellesly College Massachusetts, Amerika Serikat pada 1981 itu turut terlibat sebagai Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra, Penasihat Ahli Keuangan Koperasi Pegawai Negeri, khususnya pada Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Selain itu, dia juga pernah mendapat penghargaan Pemimpin Puncak Terpuji pada 1995 dari Majalah Swa Sembada.
18. Menteri Koperasi dan UKM: Aagn Puspayoga
Presiden Joko Widodo menunjuk Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga sebagai Menteri Koperasi dan UKM . Gede, yang lahir di Denpasar, 7 Juli 1965, pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali (2008-2013) dan saat ini mengajar di Universitas Ngurah Rai.
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
Presiden Joko Widodo menunjuk Saleh Husein sebagai Menteri Perindustrian. Saat ini, Saleh, yang lahir di Rote Ndao, 16 September 1963, menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Saleh Husein.
20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
Presiden Joko Widodo menunjuk Rahmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan pada Kabinet Kerja 2014-2019 di Istana Merdeka Jakarta, Minggu.
Penunjukkan Rahmat sebagai Menteri Perdagangan sudah diduga sebelumnya. Oleh Presiden Joko Widodo, ia dinilai seorang yang berpengalaman untuk bidang perdagangan dan industri.
Saat ini, Rahmat yang lahir di Jakarta, 3 September 1962 ini menjabat Presiden Direktur PT. Panasonic Gobel Group yang sebelumnya bernama PT. Gobel International.
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaeman
Presiden Joko Widodo menunjuk Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. Saat ini, Amran, yang lahir di Bone, 27 April 1968, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Tiran Group.
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dakhiri
Muhammad Hanid Dhakiri ditunjuk sebagai Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Pria kelahiran 6 Juni 1972 ini menggantikan Armida Alisjahbana sebagai Pelaksana Tugas Menter Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Mengutip berbagai sumber, ia setia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak partai tersebut diebntuk pada 1998 dan ia telah menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI dan menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah periode 2009-2014.
Presiden Joko Widodo menunjuk Hanif Dhakiri sebagai Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Hanif lahir di Semarang, 6 Juni 1972. Dalam pemilu legislatif 2014, Hanif terpilih sebagai anggota DPR RI.
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuk Hadimuljono
Presiden Joko Widodo menunjuk Basuk Hadimuljono sebagai Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Menurut Jokowi, Basuki adalah Profesional dan pakar di bidangnya.
Basuki meraih gelar Sarjana (S1) Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan memperoleh gelar Magister (S2) serta Doktor (S3) Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat.
Rekam jejaknya di Kementerian Pekerjaan Umum, terhitung panjang. Basuki sempat menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum periode 2005–2007, sebelum menempati posisi sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode 2007–2013.
Sejak 2013 dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum hingga saat ini.
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
Presiden Joko Widood menunjuk Siti Nurbaya sebagai Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Lahir di Jakarta, 28 Agustus 1965, Siti memulai jenjang kariernya sebagai pegawai negeri sipil ketika menjalankan tugas sebagai penata muda di Pemerintah Provinsi Lampung pada 1979.
Kariernya terus mananjak sejak bertugas di Kementerian Dalam Negeri sampai menjabat sekretaris jenderal. Pada 2006, Siti Nurbaya ditunjuk oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. DPD adalah lembaga baru yang dibentuk untuk menjembatani kepentingan legislatif pemerintah provinsi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sisi lain dari politikus Nasdem ini adalah lugas dan tidak mentoleransi diskriminasi. Baginya, perempuan harus menentukan pijakannya sendiri. Siti mengimbau perempuan hendaknya tidak lagi berkilah dengan alasan adanya diskriminasi. Menurut Siti, perempuan harus menjunjung tinggi emansipasi perempuan.
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry M. Baldan
Presiden Joko Widodo menunjuk Ferry M. Baldan sebagai Menteri Agraria Dan Tata Ruang. Ferry yang lahir di Jakarta, 16 Juni 1961, menurut Jokowi, merupakan profesional yang menguasai bidang agraria dan tata ruang.
Ferry merupakan anak kedua dari empat bersaudara, putera pasangan Baldan Nyak Oepin Arif dan Syarifah Fatimah yang berasal dari Aceh dan lama bermukim di Bandung, Jawa Barat. Sebelum ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry merupakan fungsionaris dan sempat menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
26. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan: Puan Maharani
Presiden Joko Widodo menunjuk Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Sosial Budaya dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Puan lahir di Jakarta, 6 September 1973. Puan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019.
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saefudin
Presiden Joko Widodo menunjuk Lukman Hakim sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang dipimpin oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Lukman yang lahir di Jakarta, 25 November 1962, ini sempat menjabat sebagai Menteri Agama sejak 9 Juni lalu. Jokowi kembali mempercayakan posisi itu kepada politikus PPP ini dalam kabinetnya.
28. Menteri Kesehatan: Nila F. Moeloek
Presiden Joko Widodo menunjuk Nila Djuwita Anfasa Moeloek sebagai Menteri Kesehatan. Saat ini, Nila, yang lahir pada 11 April 1949, menjabat sebagai Utusan Indonesia untuk Urusan MDGs.
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
Presiden Joko Widodo menunjuk Khofifah Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial. Khofifa, yang lahir di Surabaya, 19 Mei 1965, adalah mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Yohana Yembise
Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menterinya dalam Kabinet Kerja di Halaman Belakang Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). Nama Yohana Yembise muncul sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Menteri PP dan PA.
Yembise lahir di Manokwari, Papua, 1 Oktober 1958. Dia menjadi wanita Papua pertama yang bergelar profesor. Sebelum didaulat menjadi profesor, ia memiliki segudang pengalaman dan jabatan dalam pekerjaan.
Istri dari Leo Danuwira ini menempuh pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura. Lalu, ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Nabire dan kemudian duduk di SMA Negeri Persiapan Nabire.
Selepas SMA, Yohana menimba ilmu di program studi bahasa Inggris jurusan pendidikan bahasa dan seni FKIP Uncen. Pada 1994, ia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).
Segudang pengalaman organisasi juga dialami Yembise. Pernah menjadi Wakil Ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984. Berkat itu, perempuan Biak ini menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak.
Salah satunya ialah menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bukan hanya itu sejak masih kuliah termasuk salah satu peserta pertukaran pemuda antara Indonesia dan Kanada.
Yohana Yembise juga terpilih mewakili Papua bersama pemuda Indonesia ke Kanada.
31. Menteri Bud Dikdasmen: Anies Baswedan
Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Menteri Bud Dikdasmen).
Anies, yang lahir di Kuningan, 7 Mei 1969, adalah Rektor Universitas Paramadina.
32. Menteri Ristek Dikti: M Nasir
Presiden Joko Widodo menunjuk Prof. Muhammad Nasir sebagai Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi periode 2014-2019.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah ini menggantikan Gusti Muhammad Hatta yang menjabat Menteri Riset dan Teknologi pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Penunjukkan profesor di bidang "Behavioral Accounting dan Management Accounting" ini sudah diduga, karena dia termasuk salah satu tokoh yang sebelumnya dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Merdeka pada Kamis (23/10).
Dari berbagai sumber disebutkan bahwa pendidikan ayah dari empat anak ini, antara lain menyelesaikan S1-nya di Undip, kemudian S2-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan meraih gelar PhD-nya di University Sains Malaysia tahun 2004.
Pria kelahiran 27 Juni 1960 (54 tahun) di Ngawi, Jawa Timur itu dikenal beberapa kalangan sebagai ahli di bidang anggaran, dan pernah mengkritisi sistem penganggaran berbasis kinerja karena kenyataannya konsep tersebut sangat sulit diterapkan.
Nasir, sebelumnya terpilih sebagai Rektor Undip periode 2014-2018 dalam pemilihan rektor yang dilakukan secara pemungutan suara dengan memperoleh suara sebanyak 148 suara.
Rencananya ia akan dilantik sebagai rektor pada 18 Desember 2014 menggantikan Prof Sudharto yang akan berakhir masa jabatannya Desember tahun ini.
Pria yang mempunyai motto hidup "ingin bermanfaat untuk orang lain" ini juga aktif dalam pengembangan pendidikan dan telah mendirikan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di rumahnya sejak tiga tahun lalu.
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
Presiden Joko Widodo menunjuk Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Imam, yang lahir di Bangkalan, 8 Juli 1973, adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2014 - 2019.
34. Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar
Marwan Jafar ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Marawan yang lahir di Pati, Jawa Tengah/12 Maret 1971, adalah Politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
0 Response to "PRESIDEN BARU, KABINET BARU, SEMANGAT BARU, JANJI BARU"
Post a Comment