MAKNA "SYARI'AT, TARIKAT DAN HAKEKAT"

"BARANGSIAPA TIDAK BERSYARI'AT, TIDAK BERHAKEKAT, TIDAK BERSIH, DAN TIDAK BERPRILAKU MULIA, MAKA IA BUKAN ANAKKU MESKIPUN ANAK KANDUNGKU SENDIRI" (DAWUH SYEIKH IBRAHIM AD-DASUQI RA)

Dalam Saripati Dialektika Jiwa Bersama Tuan Kebijaksanaan menjelaskan sebagai berikut:
Ketika Orang-orang syariat melakukan perlawanan terhadap orang-orang Taswuf, maka hal itu sebetulnya sangat aneh dan seakan-akan tasawuf jauh dari syariat Allah. Pemisahan tasawuf dari syariat merupakan suatu kerusakan aqidah dan kemurtadan modern serta musibah yang amat dahsyat!

Padahal Syariat laksana pohon, sedangkan tasawuf laksana buahnya. Tidak ada buah tanpa pohon, tapi ada pohon tanpa buah.

"BARANGSIAPA TIDAK BERSYARI'AT, TIDAK BERHAKEKAT, TIDAK BERSIH, DAN TIDAK BERPRILAKU MULIA, MAKA IA BUKAN ANAKKU MESKIPUN ANAK KANDUNGKU SENDIRI" (DAWUH SYEIKH IBRAHIM AD-DASUQI RA)

Semua Wali Kutub telah mewasiatkan kepada murid-muridnya sebagaimana wasiat Syeikh Ibrahim Ad-dasuqi RA  di atas. Oleh karena itu, Ulama yang benar-benar Ulama adalah yang tidak memisahkan dan tidak membedakan antara syariat, thoriqoh dan Hakekat. maksudnya?

Ketika anda melihat seseorang dari jarak yang cukup jauh maka anda akan mengatakan bahwa "ia seorang manusia". ketika ia mulai mendekat maka anda mulai mengatakan" ia seorang laki-laki".  Selanjutnya, ketika jarak semakin dekat lagi maka anda akan mengatakan " ia adalah si A ". Nah coba perhatikan oleh anda " adakah perbedaan dan pertentangan antara manusia, laki-laki, dan si A ?

Maka sebagai suatu kesimpulan dari contoh di atas adalah, Manusia menempati Syari'at, Laki-laki menempati Thariqot. dan si A menempati Hakekat. Sangat jelaskan ?!

Segeralah memasuki Islam dengan Kaffah (Keseluruhan) yaitu (Islam, Iman dan Ihsan) (Syariat, Thoriqoh dan Hakekat) dengan bimbingan dari seorang Wali Mursid ( Wali Zaman)


0 Response to "MAKNA "SYARI'AT, TARIKAT DAN HAKEKAT""