FOTO PESERTA DIDIK MA NURUSSYAHID KERTAJATI DI DEPAN MTsN PANGKALANPARI JATITUJUH MAJALENGKA
QUANTUM
TEACHING ( BELAJAR DENGAN MERIAH) SEBAGAI METODOLOGI BELAJAR MENGAJAR
DI RA/TK
1.1. Pengertian
Quantum Teaching
Menurut Kamus bahasa Inggris bahwa Quantum
Teaching adalah terdiri dari dua kata yaitu, kata Quantum yang
berarti : Interaksi,dan kata teaching yang artinya : mengajar sehingga kalau digabungkan arti
dari dua kata tersebut adalah Interaksi mengajar, jadi secara bahasa
Quantum Teaching artinya adalah Interaksi mengajar.
Sedangkan
pengertian Quantum Teaching yang dimaksud oleh penulis adalah
sebagaimana dalam buku yang di terbitkan oleh Bobbi dan Kawan-kawan (Quantum Teaching :2002) , Quantum Teaching yaitu” penggubahan
belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. “
Quantum Teaching menunjukan cara untuk
menjadi guru yang lebih baik dan memudahkan proses belajar lewat pemanduan seni
dan pencapaian-pencapaian yang terarah,
apapun mata pelajarannya yang guru ajarkan.
Quantum Teaching juga menyertakan segala
kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus
pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas – interaksi yang mendirikan
landasan dan kerangka untuk belajar. Juga Quantum Teaching menawarkan :
Cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui perkembangan
hubungan, penggubahan belajar dan penyampaian kurikulum, menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan memudahkan proses belajar.
Untuk mempermudah dalam mendalami metode Quantum
Teaching ada 3 (tiga) hal yang harus kita pahami dengan seksama yaitu :
1. Quantum
: Interaksi yang merubah energi menjadi cahaya.
yaitu penggubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen belajar.
Interaksi untuk belajar aktif yang
mempengharuhi kesuksesan siswa, Interaksi mengubah kemampuan dan bakat alamiah
siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang
lain.
2.
Percepatan Belajar: Menyingkirkan hambatanm yang
menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan musik,
mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara
efektif penyajian dan keterlibatan
aktif.
3.
Fasilitas : Memudahkan segala hal, dan
mengembalikan proses belajar ke keadaannya yang “ mudah” dan alami.
Jadi dengan demikian bahwa
pengertian Quantum Teaching adalah ” penggubahan belajar yang meriah, dengan
segala nuansanya. “ dengan disertai interaksi yang dinamis, memudahkan proses belajar, apapun mata pelajarannya lewat pemanduan
seni dan menunjukan cara untuk menjadi
guru yang lebih baik, untuk mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya
memiliki “keterampilam Akademis” , tetapi juga memiliki “Keterampilan
hidup” ( life skill) - sebuah keterampila penting yang
penggunaannya tidak dibatasi oleh dinding-dinding ruang kelas, melainkan oleh
langit, udara, laut, dan bumi dengan mengacu kepada : Quantum, percepatan
belajar dan fasilitas yang memadai.
Penulis berpendapat bahwa Quantum Teaching
adalah sangat tepat apabila di terapkan
di RA/TK, ini sangat membantu untuk merangsang pertumbuhan otak kiri dan
otak kanan sehingga siswa mampu berpikir dan berkreasi. Sebab berdasarkam
(Majalah Hidayatullah : 03/XII/Juli/1999), menerangkana bahwa antara kedua
jenis belahan otak (kiri dan kanan), masing-masing memiliki spesifikasi
keahlian khusus dalam mengolah informasi-informasi yang masuk, lebih jelasnya
adalah :
OTAK BELAHAN KIRI BERFUNGSI
|
OTAK BELAHAN KANAN
|
Logika / Berhitung
Menghafal
Mengingat, Menganalisis,
Memutuskan dan Bahasa
|
Berpikir Acak, Tidak
teratur
Melakukan Aktifitas dan
Kretifitas
Intuisi / Imajinasi,
Inovasi dan Seni
|
Pelajaran Olah raga dan kesenian dianggap mata
pelajaran apkiran. Padahal melalui KTK (
Kesenian dan keterampilan ) inilah semestinya anak-anak RA atau TK
mengembangkan otak kanannya. Menggambar, mewarnai, menganyam hingga menyanyi,
akan mengaktifkan otak kanan sebagai penyeimbang dari kerja keras otak kiri
dalam mata pelajaran lain, sehingga tidak terjadi kebosanan, menjemukan dan
menyebalkan. Dan salah satu alternatifnya
adalah Quantum Teaching
sebagai langkah tepat dalam metode Pembelajaran saat sekarang ini.
2.2
. Prinsip-Prinsip dan Kerangka Rancangan Quantum Teaching (Belajar Meriah)
2.2.1 Prinsip-Prinsip Quantum
Teaching (Belajar Meriah)
Sebelum kita
berbicara masalah prinsip,
alangkah baiknya kita kenali terlebih dahulu akan konsep dari Quantum Teaching, yaitu: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia
Kita, dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka, maksudnya adalah
memberikan izin kepada guru untuk memimpin, menuntut, dan memudahkan perjalanan
mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang luas yaitu dengan cara,
mengaitkan dengan apa yang guru ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau
perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni,
rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk ,guru dapat memebawa
mereka ke dalam dunia kita, Dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. Disinilah kosakata
baru, model, mental, rumus, dan lain-lain dibeberkan. Seraya menjelajahi kaitan
dan interaksi, baik siswa, maupun guru mendapatkan pemahaman baru dan “Dunia Kita” diperluas mencakup
sikap tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya, dengan pengertian
yang lebih luas dan penguasaan yang lebih mendalam, yaitu siswa dapat membawa
apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi
baru.
Adapun Prinsip dari Quantum Teaching adalah sebagai beriku( berdasarka Buku Bobbi : (Quantum Teaching
: 7 : 2001) yaitu :
1.
Segalanya berbicara : maksudnya semua yang
terlibat dalam proses belajar mengajar mulai dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang guru
bagikan hingga rancangan guru; semuanya mengirim pesan tentang belajar.
2.
Segalanya bertujuan , maksudnya adalah semuanya
yang terjadi dalam penggubahan guru mempunya tujuan
3.
Pengalaman Sebelum Pemberian Nama, maksudnya
adalah, bahwa otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks,
yang akan menggerakan rasa ingin tahu, oleh karena itu, proses belajar paling
baik terjadi ketika siswa talah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh
nama untuk apa yang mereka pelajari
4.
Akui setiap Usaha, maksudnya bahwa balajar
mengandung resiko. Belajar berarti melangkah dari kenyamanan. Pada saat siswa
mengambil langklah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan
kepercayaan diri mereka.
5.
Jika Layak Dipelajari, Maka layak pula dirayakan, maksudnya perayaan adalah sarapan pelajar
juara. perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan
asosiasi emosi positif dengan belajar.
Prinsip tersebut yaitu dengan menggunakan delapan
(8) keunggulan :
1. Integritas
: Bersikap Jujur, tulus, dan menyeluruh selaraskan nilai-nilai dengan perilaku.
2. Kegagalan
awal kesuksesan: Fahami bahwa Kegagalan hanyalah memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk sukses
3. Berbicaralah
dengan niat baik: berbicaralah dengan pengertian positif.
4. Hidup
disaat ini: Pusatkan perhatian pada saat sekarang ini, manfaatkan waktu
sebaik-baik mungkin, dan kerjakan setiap tugas sebaik mungkin
5. Komitmen
: Penuhi janji dan kewajiban
6. Tanggungjawab
: Bertanggungjawab atas segala tindakan
7. Sikap
luwes: atau fleksibel bersikap terbuka terhadap
perubahan agar memperoleh keberhasilan.
8. Keseimbangan:
Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa dan sisihkan waktu untuk membangun
dan memelihara ketiganya.
2.2.2. Kerangka Rancangan Quantum Teaching ( Belajar Meriah)
Sebagaimana
menurut buku ( Bobbi : Quantum Teaching : 9 : 2002) yaitu : bahwa kerangka rancangan belajar Quantum
Teaching ( Belajar Meriah) dikenal dengan nama “T A N D U R “ maknanya adalah :
1.
Tumbuhkan : Tumbuhkan minat dengan memuaskan “
Apakah manfaatnya bagiku dan bagi mereka “ sertakan diri mereka,dan pikat mereka.
2.
Alami : Ciptakan atau datangkan pengalaman umum
yang dapat dimengerti semua pelajar, berikan mereka pengalaman belajar ;
tumbuhkan “ kebutuhan untuk mengetahui”
3.
Namai: Sediakan kata Kunci, konsep, model,
rumus, strategi; sebuah masukan atau berikan “data”, tepat saat minat memuncak.
4.
Demontrasikan: Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk
“ menunjukan bahwamereka tahu”, atau berikan kesempatan bagi mereka
untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya
sebagai pengalaman pribadi.
5.
Ulangi: Tunjukan pelajar cara-cara mengulang
materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa
aku memang tahu ini” atau rekatkan gambaran keseluruhannya.
6.
Rayakan: Pengakuan untuk penyelesaian,
partisipasi, dan pemerolehan keterampilan
dan ilmu pengetahuan, atau ingat bahwa jika layak dipelajari, maka layak
pula dirayakan.
Jadi dengan demikian, bahwa untuk menjadi seorang
guru adalah harus betul-betul memiliki kompetensi (kecakapan/ kemampuan) baik
secara akademis juga keterampilan agar memperoleh mutu atau hasil
pendidikan yang layak dan memiliki daya saing
yang tinggi. Namun sementara ini kalau kita amati di sebagian TK/RA, guru dalam menyampaikan pengajaran dan
pendidikan hanya apa adanya dengan tidak
ada sedikitpun sebuah persiapan, entah itu program SKH (Satuan Kegiatan Harian) atau SKM (Satuan
Kegiatan Minggunan) sebagai sebuah Sekenario Pembelajaran di RA/TK.
0 Response to "MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING ( BELAJAR DENGAN MERIAH) SEBAGAI METODOLOGI BELAJAR MENGAJAR DI RA/TK"
Post a Comment