IMAM AL-BUKHORI : 810-817 M
Imam Muhammad Al-Bukhari
adalah ulama hadis yang paling terkenal.kemasyahurannya disebabkan oleh usahnya
mengumpulkan hadis yang dia himpun dalam kitab al jami’al-shahih.kitab itu oleh
kaum muslim di anggap sebagai kitab islam yang paling mulia dan utama setelah
kitabulah.
Pada
zamannya’medan hadis adalah bagaikan lautan yang sangat luas yang bercampur
antara hadis shahih dan hadis palsu antara yang benar dan yang buatan.hadis
telah di jadikan oleh sebagian orang sebagai mata pencarian hidupnya.mereka
menghilangkan batas batas hadis shahih.mereka menjadikan hadis sebagai alat
untuk mendekati penguasa;mereka membaikbaikan cara periwayatan.keadaan bobrok
seperti ini menggelisahkan orang yang bertakwa dan ulama.mereka menyadari bahwa
kondisi seperti ini sangat mempengaruhi perjalanan agama ini.mereka
khawatir,dengan kondisi semacam ini agama islam akan menghadapi bahaya seperti
yang telah dialami oleh agama lain sebelum nya;ketika penganutnya telah
menyeleweng kan kitab suci mereka sendiri.sebagian orang melakukan usaha
memerangi munculnya berbagai macam hadis itu dengan membuat hadis tandingan
agar tidak muncul hadis hadis buatan.namun,sebagian orang seperti al bukhari
dan muslim tidak mau melakukan hal seperti itu.ia kemudian menciptakan dasar
dasar ilmu hadis serta ukuran ukuran jelasdan pasti mengenai cara menyeleksi
hadis hadis shahih.diriwayatkan dari al bukhari bahwa ketika diri nya mulai
melalukan pengumpulan hadis shahih di bermimpi melihat dirinya sedang mengusir
lalat dari badan nabi.sebagian orang menapsirkan bahwa lalat itu adalah
kebohongan yang terjadi di seputar hadis rasulallah saw.
Ketika
memilih hadis hadis shahih itu, al bukhari telah menampakkan kecerdasan dan
kecemerlangannya.dia menyeliksinya dengan teliti. Dia sangat teguh memegang
amanat dalam mengemukakan isi hadis yang di riwayatkannya. Dia keluarkan segala
daya upanya untuk sampai kepada tujuannya yang hakiki dengan cara yang paling
baik.
Ukuran utama
yang dia jadikan sebagai pedoman adalah mengecek kebenaran para perowi hadis,ahli
hadis,berikut identitas mereka.disamping itu,dia juga meneliti ketakwaan orang
orang yang terlibat dalam mata rantai periwayatan,dari segi kejujuran mereka
dan ketidak terliban mereka dalam fanatisme golongan,majhab,ataukaum
mereka.jika mereka terbukti bersih dan tidak tersangkut dengan hal hal seperti
itu.dan tidak pernh sengaja berbohong terhadap nabi, maka mereka di anggap
sebagai orang yang dapat di percaya(tsqat).jika ada ketersambungan jaman dengan
orang orang yang meriwayatkan hadis,penulis hadis,dan nama mereka tercantum
dalam mata ranati perowi hadis itu,maka oleh bukhari hadis itu di anggap
shahih.
Ketika
segang menyusun kitab shahih nya di tangan bukhari telahada enam ribu
hadis;hadis yang di anggap shahih tidak lebih dari tujuh ribu tiga ratus
Sembilan puh dua hadis.jika kita di tunhjukan pandangan kita terhadap hadis
hadis yang terulang dalam berbagai bab yang ada di dalam bukunya maka
sebetulnya jumlah hadis itu hanya dua ribu tujuh ratus enam puluh dua.(artinya
satu hadis dapat berubah menjadi dua ratus hadis karena di riwayatkan oleh
orang banyak)
Seleksi
hadis shahih yang di lakukan oleh bukhari seperti yang telah kami katakana di
dasarkan pada keshahihan sanad(mata rantai rawi)bukan maten (isi atau
inti).hadis itu sendiri.mata rantai rawi,menurut bukhari,merupakan tiang
pancang hadis.jika dia roboh,akan robohlah hadisnya;jika mata rantai iyu
benar,hadisnya dapat diterima walau bagai mana pun isinya ;bahkan,meskipun
hadis itu bertentangan dengan logika atau sejarah yang sudah benar.kita juga
mengkritik metodologi seperti ini, karena bisa sajaorang yang suka memalsukan
hadis dapat membuat silsilah atau mata rantai riwayat yang sangat bagus,yang
sudah pasti di akui sebagi mata rantai yang muncul dari orang yang bertakwa dan
di dasarkan atas logika yang benar ,karena mereka melihat bahwa tidak mungkin
manusia mencapai tingkat pemahaman terhadap semua hadis rasulallah saw kita
sendiri sulit mengetahui dan memahami mereka untuk menolak mereka karena mereka
memang orang yang suka berbohong dan hidupnya selalu di liputi keraguan.
Jika
ibnukhaldul dalam mukodimahnya menyatakan bahwa penyeleksian hadis shahih dari
yang palsu adalah dengan menggunakan perbedaan antara yang mungkin dan
mustahil;dan jika ibnabdal-barr dan al-nawawi mengatakn bahwa hadis shahih itu
harus tidak bertentangan dengan logika dan hakikat sejarah maka satu satu nya
problem yang di hadapi oel para penyusun buka hadis ia lah cara menghukumi
hadis shahih dan hadis lemah mereka menemukan dua hadis yang isinya
bertentangan.mereka pasti menggabungkan antara kedua hadis tersebut.jika mereka
sulit melakukan penggabungan, mereka menerapkan teori nasikha dan man sukha.
Dalam
shahihnya,bukhari telah menetapkan bahwa hadis shahih hadis yang keshahihannya
kesipat yang meriwatkan dari seorang sahabt yang mansyur yang tidak terjadi
perselisihan pendapat antara tsiqot itu sendiri.selain itu,mata rantai sanad
hadis itu harus bersambung,tidak terputus.syarat di tetapkan oleh al bukhari
hamper tidak pernah di terapkan oleh ulama lain. Ada orang yang meriwayatkan darinya bahwa dia berkata
“aku tidak meletakkan sebuah hadis dalam shahihku kecuali aku mandi dahulu dan
shalat dua rakaat”.
Bukhari juga
dikenal orang sebagai orang yang pemalalu,tawadhu;meskipun ilmu nya sangat
luas.dia sendiri berkata”aku berharap untuk berjympa dengan allah,dan dia tidak
menghisab diriku bahwa diriku ini telah melakukan gunjingan terhadap orang
lain”ucapan ini dengan caranya menyeleksi hadis dan mendaifkannya.jika dia
menemukan seorang perowi hadis yang di terima atau tertolak, dia
mengatakan,”ada sesuatu dalam dirinya”atau”mereka tidak berkata apa apa tentang
dirinya.”jarang sekali dia mengtakan dengan terus terang,”pulan itu seorang
pembohong”.
0 Response to "KUMPULAN KISAH TELADAN 100 TOKOH ISLAM " IMAM AL-BUKHORI " 810 - 817 M "
Post a Comment