MODEL MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

 METODE LEBIH PENTING DARI PADA MATERI, GURU LEBIH PENTING DARI METODE, DAN SEMANGAT GURULAH YANG TERPENTING DIANTARA SEMUA ITU





Pendahuluan
Setiap manusia pasti mengalami perkembangan fisik maupun psikis, perkembangan manusia tidak terlepas dari pendidikan baik pendidikan formal maupun non-formal. Semua manusia di lahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan harus di penuhi dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia akan mendapatkan berbagai bekal hidup untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Abu Ahmadi dan Enur Uhbiyati (2001 : 2) mendefinisikan pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan pada hakekatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan di sengaja, serta penuh tanggung jawab yang di lakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang di cita-citakan dan berlangsung secara terus-menerus.
Berkaitan dengan masalah pendidikan, Azhar Arsyad, M. A (2008 : 1) mengatakan bahwa :
“Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar terjadi dari orang sepanjang hidupnya, proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya”.
            Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar, tenaga pengajar yang profesional dan kompeten dalam bidangnya sangatlah di butuhkan. Asnawir dan M. Basyiruddin (2008 : 1) menyatakan bahwa “Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat di tentukan oleh faktor Guru”. Tugas Guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang di lakukannya. Keberhasilan Guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara Guru dengan siswanya. Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang di berikan Guru. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan (media pembelajaran) yang ekonomis, efisien, dan mampu di miliki sekolah serta tidak menolak di gunakannya. Agar seorang Guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat efektif, Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. (Azhar Arsyad,2008: 2)
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari suatu sistem pembelajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang di gunakan bila di anggap perlu dan hanya di manfaatkan sewaktu-waktu di butuhkan. Perkembangan media pun selalu mengalami perubahan sesuai dengan zaman dan majunya ilmu pengetahuan. Banyak sekali jenis media pembelajaran, selain untuk membantu sebagai perantara menyampaikan materi, media pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. .
Dalam kegiatan belajar mengajar, Guru harus pandai dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif dan efisien. Guru juga harus mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Salah satu hal yang harus di perhatikan oleh Guru adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar salah satunya di tentukan oleh media pembelajaran. Guru sebagai pengajar harus mampu meningkatkan motivasi siswa dalam aktivitas belajar. Hal ini akan tercapai apabila Guru mampu memilih, mempergunakan, dan cara menyampaikan teknik media pembelajaran dengan tepat. Media gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek kepribadian (Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, 2005 : 07). Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Dalam memilih media harus memperhatikan aspek tujuan pembelajaran, jenis tugas, dan respon siswa.
Menurut Hamalik yang di kutip dalam Azhar Arsyad, (2008 : 15) mengemukakan bahwa :
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar, serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di tata dan di ciptakan oleh Guru. Adapun penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi.
Menurut Yunus yang di kutip oleh Azhar Arsyad (2008 : 16) mengemukakan bahwa :
Media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahaman dan lamanya bertahan apa yang di pahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat atau melihat dan mendengarkannya.
Pengertian  Media Pembelajaran
14
 
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam Bahasa Arab, media adalah perantara (wasaail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (2011 : 3) mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,  keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Hal tersebut di perjelas oleh AECT (Association of Education and Communication Technology, 2011 : 4) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang di gunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Ringkasnya, media adalah alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan.
Heinich, dkk (2011 : 8) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Seperti : televisi, foto, radio, rekaman audio, gambar yang di proyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengantarkan maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini Hamidjojo dalam Latuheru (2005 : 28) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang di kemukakan itu sampai kepada penerima yang di tuju.
Hamalik (2006 : 35) mengemukakan istilah media sebagai alat bantu atau media komunikasi, bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang di sebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (2005 : 88) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association (NEA) memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio visual dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat di manipulasi, di lihat, di dengar, atau di baca. Dari pengertian media serta batasan-batasan yang di kemukakan oleh para ahli di atas, terdapat beberapa persamaan di antaranya bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Gerlach dan Ely (2011 : 19) mengemukakan tiga ciri-ciri penggunaan media di antaranya sebagai berikut:
a.  Ciri Fiksatif (Fixative Property)
   Ciri fiksatif ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
b.  Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
    Ciri manipulatif ini memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan edit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
c.   Ciri Distributif (Distributive Property)
   Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian di transformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut di sajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Rude Bretz dalam Asnawir (2008 : 28) mengelompokkan jenis-jenis media ke dalam tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Sedangkan Gagne membuat tujuh jenis pengelompokkan media yaitu benda untuk di demonstrasikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Terlepas dari perbedaan pembagian media oleh para ahli, Anderson mengelompokkan media sebagai berikut :
1.      Audio : pita audio (rol atau kaset), piringan radio, radio (rekaman siaran).
2.      Cetak : buku teks terprogram, buku pegangan / manual, buku tugas.
3.         Audio cetak : buku latihan dilengkapi kaset / pita, gambar, pita, bahan+suara radio.
4.      Proyeksi visual diam : film bingkai (slide), film rangkai (film strip) yang berisi pesan herbal.
5.      Proyeksi visual diam audio : film bingkai (slide)+suara, film rangkai+suara.
6.      Visual gerak : film bisu dengan (caption).
7.      Visual gerak audio : film suara, video.
8.       Benda : benda nyata, video.
9.      Manusia dan sumber lingkungan.
10.  Komputer : program instruksional computer (CIA).
Adapun fungsi penggunaan media adalah (Yudhi Munadi, 2008 : 37)
a.       Fungsi Media Sebagai Sumber Belajar
      Secara teknis media berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penghubung, dan lain-lain.
b.      Fungsi Semantik
      Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang maknanya benar-benar di pahami siswa (tidak verbalistik).
c.       Fungsi Manipulatif
      Yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan panca indera.
d.      Fungsi Psikologis
Meliputi fungsi antara lain :
-          Fungsi Atensi (Perhatian)
Yakni menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.
-          Fungsi Afektif
Yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas, karakter, dan kesadaran.
-          Fungsi Kognitif
      Siswa belajar melalui media akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang di hadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau kejadian atau peristiwa.
-          Fungsi Imajinatif
      Media dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi (Imagination) berdasarkan Kamus Lengkap Psikologi (C. P. Chaplin, 2003 : 239) adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris.
-          Fungsi Motivasi
      Motivasi merupakan usaha sadar dari pihak luar, dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
-          Fungsi Sosio Kultural
Yakni mengatasi hambatan sosio kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak (paling tidak yang satu kelas sekitar 40 orang).
Di antara manfaat penggunaan media adalah sebagai berikut :
a)      Penyampaian pelajaran menjadi baku.
b)      Pembelajaran biar lebih menarik.
c)      Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan di terapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang di terima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d)     Lama waktu pembelajaran yang di perlukan dapat di persingkat.
e)      Kualitas hasil belajar dapat di tingkatkan.
f)       Pembelajaran dapat di berikan kapan dan di mana di inginkan.
g)      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
h)      Peran guru dapat berubah ke arah  yang lebih positif.
Seperti yang telah di uraikan di atas, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media adalah bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria memilih media yaitu :
1.      Sesuai dengan tujuan yang akan di capai.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3.      Praktis, luwes, dan bertahan.
4.      Guru terampil menggunakannya.
5.      Pengelompokkan sasaran.
6.      Mutu teknis.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana dan Rivai  (Zain, 2006 :)  Strategi Belajar Mengajar. Jakarta  :  Rineka Cipta
Sudirman, Dkk  (Zain, 2006)  Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Kepasa Peserta Didik. Raja Garfindo Persada  :  Jakarta
Nana Sudjana Dan Ahmad Rifai 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Soeharto  (2003)  Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.  Bandung  :  Tarsito
Usman Effendi 1993. Pengantar Psikologi. Bandung  :  Angkasa
Slameto  (1995)  Belajar dan Faktor-faktor  yang Mempengaruhinya. Jakarta  :  Rineka Cipta
Sardiman (1994). Motivasi Belajar Pada Siswa dengan Cara Cepat.Raja Grafindo Persada
Ngalim Purwanto (2002) Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Hernawan, Am. Dkk (2008) Media Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Anwas dan Jaramah B.S. (2000) Strategi Belajar Mengajar.  Jakarta : Rineka Cipta.
Koesnandar (2000) Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung : Rosda karya.
Muhibih Syah (2001). Psikologi Belajar. Jakarta  :  Raja Grafindo Persada.
Moh. Surya. (1999), Pendidikan dengan Pendekatan yang Baru. Bandung : Yrama Widya.

0 Response to "MODEL MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN PADA SATUAN PENDIDIKAN"