SEGALA KEBAIKAN ADA DI TANGAN ALLAH SWT, NAMUN ALLAH MELETAKAN KEBAIKAN ITU DIMANAPUN IA KEHENDAKI, KEWAJIBAN KITA ADALAH MENGAMBIL KEBAIKAN ITU DIMANA IA MELETAKANNYA
(SABDA SALAFUS SHOLIHIN)
Foto Kegiatan Napak Tilas MA Nurussyahid Kertajati Majalengka ke Makam Pahlawan Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan Nusantara yang terlupakan "Embah Buyut Tua Palamarta (Ama Banten) di Blok Pajaten Emas Desa Bantarjati Kertajati Majalengka sebelah + 2 Km ke utara dari Lapangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)
“Embah Buyut Tua Palamerta”
Daerah
Pasundan (Jawa Barat) adalah suatu daerah yang subur makmur gemah ripah loh
jinawi tak kurang sandang dan pangan.
Hal itu
pula yang menjadikan bangsa Belanda ingin memilikinya atau menjajahnya, apalagi
melihat pemandangan yang sangat indah nan selalu menarik hati dan memikat mata
yang melihatnya. Tiada ada suatu tempat yang dijajah oleh Belanda dan penjajah
lainnya yang tidak menimbulkan amarah rakyat, rakyat yang sudah memiliki sifat
cinta tanah air akan selalu membela nusa bangsa dan agamanya.
Tidak
ketinggalan Desa Bantarjati pun menjadi tempat yang bersejarah, yaitu menjadi
tempat ajang pertempuran antara rakyat di bawah pimpinan Ki Bagus Rangin
melawan Belanda pada abad ke-18 yaitu tahun 1.800 – tahun 1.810 dalam perang Jawura
(Perang Bantarjati).
Adapun
para Komandan Ki Bagus Rangin diantaranya : Buyut Ki Bagus Merat, Ki Bagus Buyut
Daisa, Buyut Ki Bagus Jasa, Buyut Ki Bagus Sena, Buyut Ki Bagus Hujung, Buyut Ki
Bagus Teteg, Buyut Ki Buyut Leja, Buyut Ki Bagus Bongkok, Buyut Ki bagus Jaya
Kusumah dan Ki Bagus Rangin sebagai penasihat.
Yang
membantu perjuangan Ki Bagus Rangin diantaranya : Pasukan Perang Kulon,
Cililin, Depok, Selawi, Sukasari, Conggeang dll.
Tempat
ajang pertemuan yaitu di sebidang tanah yang luasnya + 5 Ha. Di sebelah
barat Bantarjati yang disebut Jawura.
Dengan
timbulnya pertempuran, berkobarnya peperangan, mau tidak mau mengakibatkan
tidak sedikit para pejuang yang menjadi korban dan meninggal dunia. Dengan itu
pula tidak heran kalau di Bantarjati dan sekitarnya terdapat makam pahlawan. Yang
tidak tercatat dalam tinta emas Sejarah perjuangan pergerakan Kemerdekaan Negera
Indonesia. Mungkin suatu saat nanti kedepannya Negara Indonesia akan membuka
diri untuk menginventarisir Pahlawan-pahlawan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
ke dalam Buku sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya Pahlawan yang ada
di Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati Majalengka Jawa Barat. Pertanyaan
kita saat ini, kenapa di Pinggir Makam Pahlawan tersesebut akan di Bangun Program
Bandara Internasional Jawa Barat?
Makam Pahlawan
tersebut oleh masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dianggap makam keramat, salah
satunya adalah Makam Embah Buyut Tua Palamerta.
Areal Makam
Embah Buyut Tua Palamerta yang luasnya + 2 Ha, terdapat di kampung
Pajaten sebelah Barat Bantarjati.
Pajaten
asal kata dari Pajatian karena di sana banyak menjulang pohon-pohon jati. Pada
tahun 1930 seorang petani yang sedang mencangkul lahan kebunnya menemukan
segumpal emas dan pada waktu itu pula nama pajaitan beralih nama menjadi
pajaten mas (masyarakat berangapan bahwa di sana masih banyak tertimbun emas).
Embah
Buyut Tua Palamerta atau yang kita kenal dengan sebutan (Ama Banten) adalah
seorang tua yang berbudi luhur, bijaksana, berilmu tinggi dan sakti sehingga
disegani dan dihormati.
Embah
Buyut Tua Palamerta memelihara seekor kuda yang berbulu putih, sebagai
tungangannya. Ki Bagus Rangin pernah menimba ilmu Kepada Embah Buyut Tua
Palamerta sehingga Ki Bagus Rangin menjadi orang yang soleh, bijaksana, pintar,
gigih dan berani melawan Belanda atas bimbingan dan petunjuk Ama Banten.
Ki Bagus
Rangin menitipkan keturunannya kepada Embah Buyut Tua Palamerta agar embah
kersa ngaping ngajaring beurang jeung peuting (siang dan malam) supaya anak
cucunya tidak diganggu oleh ingon-ingonnya yaitu sebangsa roh gogodongan jurig
kelong newo-newo, jin siluman dan setan yang marakayangan. Anak cucu Ki Bagus
Rangin harus tetap terjaga dan selalu sehat walafiat. Begitu juga agar
petaninya sugih mukti, pedagangnya beurat beunghar dan hewannya berkembang biak
dengan memuaskan.
Sampai
sekarang masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dimana akan menggarap ladang
sawahnya selalu melaksanakan hajat guar bumi di makam Embah Buyut Tua Palamerta,
dengan melakukan kegiatan napak tilas sejarah Embah Buyut Tua Palamarta, Tahlilan
dan Do’a bersama serta dilanjutkan makan bersama, kegiatan tersebut di pandu Ki
Juru Kunci dan dengan dipandu dan dipimpin langsung Tahlilan dan do’a oleh
seorang Ulama Kiyai sepuh, mulai dari Embah Kiyai Syahid sampai sekarang
dilanjutkan oleh putranya yaitu KH. Muhyidin, dengan harapan semoga ada keberkahan
dari Allah, semoga apa yang menjadi harapan masyarakat dalam kegiatan
bertaninya membuahkan hasilnya yang memuaskan.
Sebelum
hajat dilaksanakan selalu dimusyawarahkan benih apa yang akan ditanam dan kapan
memulainya menggarap lahan tanah.
Embah
Buyut Tua Palamerta mempunyai adik yang bernama Embah Buyut Tamang Raga, yang
makamnya berada di Kampung Cinta Karya. Sekarang kampung Cinta Karya sebentar
lagi hanya akan meninggalkan nama saja karena arealnya akan di jadikan Lapangan
Bandara Internasional
Buyut
Tambang Raga pun seorang yang sakti, waktu ditembak Belanda raganya hilang dan
menjadi seutas tambang, sehingga disebut Buyut Tambang Raga (menurut cerita
rakyat)
Sebelah
Selatan makam Embah Buyut Tua Palamerta, terdapat makam Buyut Kasep dan Buyut
Geulis: Pada masa hidupnya Buyut kasep dan Buyut Geulis berguru kepada Embah
Buyut Tua Palamerta dan turut berjuang melawan Belanda di bawah Pimpinan kI
Bagus Rangin. Menurut
Cerita Buyut Kasep seorang Raden yang bernama Jaya Kusumah. Di sekitar makam Embah
Buyut Tua Palamerta terdapat 3 (tiga sumur) yang tidak pernah Kering dan konon katanya memiliki khasiat yang luar biasa, yaitu :
1. Sumur Cihaliwung
1. Sumur Cihaliwung
Foto Sumur Cihaliwung dengan kedalaman kurang lebih 2 meter airnya tidak pernah kering dan dari sumur ini pula dialirkan ke penduduk Desa Bantarjati kurang lebih 3,5 km
2. Sumur Cisadane dan,
Sumur Cisadane kurang terurus sehingga mengalami pendangkalan dan kalau sumur ini di urus akan dapat menjadi sumber air tambahan dengan kedalaman 1 meter
3. Sumur Dalem.
Foto Sumur Dalem airnya jernih dan banyak digunkan oleh masyarakat Pajaten Mas sebagai tempat mandi umum dan kedalaman sumur ini kurang lebih 1.5 sampai 2 meter.
Ketiga sumur tersebut
oleh masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dianggap sumur keramat, karena memiliki
keberkahan dari Allah berupa dapat menyembuhkan segala macam penyakit dan bisa
naik pangkat serta lainnya
.
Daerah
makan Embah Buyut Tua Palamerta masih dulu dianggap angker karena banyaknya
pohon-pohon besar yang kurang terurus akan tetapi sekarang sudah terurus
sehingga Makam Embah Buyut Tua Palamarta terasa indah, nyaman dan sejuk.
Begitulah
riwayat singkat Embah Buyut Tua Palamerta yang dapat saya susun dan saya
paparkan, kurang lebihnya saya mohon maaf baik para pembaca maupun Allah
SWT. Insan mahalul hotto, manusia serba hilap
dan serba kekurangan.
Tidak
lupa kepada yang memberi informasi saya ucapkan terima kasih, dan informasi
berikutnya sangat kami nanti-nantikan demi kesempurnaan dan melengkapi apa yang
seharusnya.
Perlu
diketahui yang dapat saya paparkan ini, merupakan hasil dari pendapatan dan
dari buku riwayat Perjuangan Ki Bagus Rangin.
Akhir
kalam semoga makalah ini bermanfaat bagi generasi kedepan dan bemanfaat bagi nusa, bangsa dan agama. Amin.
Data diperoleh dari:
1. Bapak Kuncen Kasir (Alm)
2. Bapak Edi Djunaedi mantan Penilik Kebudayaan Kec. Kertajati tahun 1996
3. Abah Kunci Sukarya
4. Dikembangkan oleh Odong Abdurrahman, S.Pd.I, S.Pd
Data diperoleh dari:
1. Bapak Kuncen Kasir (Alm)
2. Bapak Edi Djunaedi mantan Penilik Kebudayaan Kec. Kertajati tahun 1996
3. Abah Kunci Sukarya
4. Dikembangkan oleh Odong Abdurrahman, S.Pd.I, S.Pd
0 Response to "RIWAYAT EMBAH BUYUT "TUA PALAMARTA" DAN 3 (TIGA) SUMUR PENINGGALANNYA DI PAJATEN MAS DESA BANTARJATI"
Post a Comment