RIWAYAT EMBAH BUYUT "TUA PALAMARTA" DAN 3 (TIGA) SUMUR PENINGGALANNYA DI PAJATEN MAS DESA BANTARJATI

SEGALA KEBAIKAN ADA DI TANGAN ALLAH SWT, NAMUN ALLAH MELETAKAN KEBAIKAN ITU DIMANAPUN IA KEHENDAKI, KEWAJIBAN KITA ADALAH MENGAMBIL KEBAIKAN ITU DIMANA IA MELETAKANNYA 
(SABDA SALAFUS SHOLIHIN)

Foto Kegiatan Napak Tilas MA Nurussyahid Kertajati Majalengka ke Makam Pahlawan Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan Nusantara yang terlupakan "Embah Buyut Tua Palamarta (Ama Banten) di Blok Pajaten Emas Desa Bantarjati Kertajati Majalengka sebelah + 2 Km ke utara dari Lapangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)

“Embah Buyut Tua Palamerta”

Daerah Pasundan (Jawa Barat) adalah suatu daerah yang subur makmur gemah ripah loh jinawi tak kurang sandang dan pangan.
Hal itu pula yang menjadikan bangsa Belanda ingin memilikinya atau menjajahnya, apalagi melihat pemandangan yang sangat indah nan selalu menarik hati dan memikat mata yang melihatnya. Tiada ada suatu tempat yang dijajah oleh Belanda dan penjajah lainnya yang tidak menimbulkan amarah rakyat, rakyat yang sudah memiliki sifat cinta tanah air akan selalu membela nusa bangsa dan agamanya.
Tidak ketinggalan Desa Bantarjati pun menjadi tempat yang bersejarah, yaitu menjadi tempat ajang pertempuran antara rakyat di bawah pimpinan Ki Bagus Rangin melawan Belanda pada abad ke-18 yaitu tahun 1.800 – tahun 1.810 dalam perang Jawura (Perang Bantarjati).
Adapun para Komandan Ki Bagus Rangin diantaranya : Buyut Ki Bagus Merat, Ki Bagus Buyut Daisa, Buyut Ki Bagus Jasa, Buyut Ki Bagus Sena, Buyut Ki Bagus Hujung, Buyut Ki Bagus Teteg, Buyut Ki Buyut Leja, Buyut Ki Bagus Bongkok, Buyut Ki bagus Jaya Kusumah dan Ki Bagus Rangin sebagai penasihat.
Yang membantu perjuangan Ki Bagus Rangin diantaranya : Pasukan Perang Kulon, Cililin, Depok, Selawi, Sukasari, Conggeang dll.
Tempat ajang pertemuan yaitu di sebidang tanah yang luasnya + 5 Ha. Di sebelah barat Bantarjati yang disebut Jawura.
Dengan timbulnya pertempuran, berkobarnya peperangan, mau tidak mau mengakibatkan tidak sedikit para pejuang yang menjadi korban dan meninggal dunia. Dengan itu pula tidak heran kalau di Bantarjati dan sekitarnya terdapat makam pahlawan. Yang tidak tercatat dalam tinta emas Sejarah perjuangan pergerakan Kemerdekaan Negera Indonesia. Mungkin suatu saat nanti kedepannya Negara Indonesia akan membuka diri untuk menginventarisir Pahlawan-pahlawan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia ke dalam Buku sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya Pahlawan yang ada di Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati Majalengka Jawa Barat. Pertanyaan kita saat ini, kenapa di Pinggir Makam Pahlawan tersesebut akan di Bangun Program Bandara Internasional Jawa Barat?
Makam Pahlawan tersebut oleh masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dianggap makam keramat, salah satunya adalah Makam Embah Buyut Tua Palamerta.
Areal Makam Embah Buyut Tua Palamerta yang luasnya + 2 Ha, terdapat di kampung Pajaten sebelah Barat Bantarjati.
Pajaten asal kata dari Pajatian karena di sana banyak menjulang pohon-pohon jati. Pada tahun 1930 seorang petani yang sedang mencangkul lahan kebunnya menemukan segumpal emas dan pada waktu itu pula nama pajaitan beralih nama menjadi pajaten mas (masyarakat berangapan bahwa di sana masih banyak tertimbun emas).
Embah Buyut Tua Palamerta atau yang kita kenal dengan sebutan (Ama Banten) adalah seorang tua yang berbudi luhur, bijaksana, berilmu tinggi dan sakti sehingga disegani dan dihormati.
Embah Buyut Tua Palamerta memelihara seekor kuda yang berbulu putih, sebagai tungangannya. Ki Bagus Rangin pernah menimba ilmu Kepada Embah Buyut Tua Palamerta sehingga Ki Bagus Rangin menjadi orang yang soleh, bijaksana, pintar, gigih dan berani melawan Belanda atas bimbingan dan petunjuk Ama Banten.
Ki Bagus Rangin menitipkan keturunannya kepada Embah Buyut Tua Palamerta agar embah kersa ngaping ngajaring beurang jeung peuting (siang dan malam) supaya anak cucunya tidak diganggu oleh ingon-ingonnya yaitu sebangsa roh gogodongan jurig kelong newo-newo, jin siluman dan setan yang marakayangan. Anak cucu Ki Bagus Rangin harus tetap terjaga dan selalu sehat walafiat. Begitu juga agar petaninya sugih mukti, pedagangnya beurat beunghar dan hewannya berkembang biak dengan memuaskan.
Sampai sekarang masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dimana akan menggarap ladang sawahnya selalu melaksanakan hajat guar bumi di makam Embah Buyut Tua Palamerta, dengan melakukan kegiatan napak tilas sejarah Embah Buyut Tua Palamarta, Tahlilan dan Do’a bersama serta dilanjutkan makan bersama, kegiatan tersebut di pandu Ki Juru Kunci dan dengan dipandu dan dipimpin langsung Tahlilan dan do’a oleh seorang Ulama Kiyai sepuh, mulai dari Embah Kiyai Syahid sampai sekarang dilanjutkan oleh putranya yaitu KH. Muhyidin, dengan harapan semoga ada keberkahan dari Allah, semoga apa yang menjadi harapan masyarakat dalam kegiatan bertaninya membuahkan hasilnya yang memuaskan.
Sebelum hajat dilaksanakan selalu dimusyawarahkan benih apa yang akan ditanam dan kapan memulainya menggarap lahan tanah.
Embah Buyut Tua Palamerta mempunyai adik yang bernama Embah Buyut Tamang Raga, yang makamnya berada di Kampung Cinta Karya. Sekarang kampung Cinta Karya sebentar lagi hanya akan meninggalkan nama saja karena arealnya akan di jadikan Lapangan Bandara Internasional
Buyut Tambang Raga pun seorang yang sakti, waktu ditembak Belanda raganya hilang dan menjadi seutas tambang, sehingga disebut Buyut Tambang Raga (menurut cerita rakyat)  
Sebelah Selatan makam Embah Buyut Tua Palamerta, terdapat makam Buyut Kasep dan Buyut Geulis: Pada masa hidupnya Buyut kasep dan Buyut Geulis berguru kepada Embah Buyut Tua Palamerta dan turut berjuang melawan Belanda di bawah Pimpinan kI Bagus Rangin. Menurut Cerita Buyut Kasep seorang Raden yang bernama Jaya Kusumah. Di sekitar makam Embah Buyut Tua Palamerta terdapat 3 (tiga sumur) yang tidak pernah Kering dan konon katanya memiliki khasiat yang luar biasa, yaitu :
1. Sumur Cihaliwung 
Foto Sumur Cihaliwung dengan kedalaman kurang lebih 2 meter airnya tidak pernah kering dan dari sumur ini pula dialirkan ke penduduk Desa Bantarjati kurang lebih 3,5 km

2. Sumur Cisadane dan, 
 Sumur Cisadane kurang terurus sehingga mengalami pendangkalan dan kalau sumur ini di urus akan dapat menjadi sumber air tambahan dengan kedalaman 1 meter
3. Sumur Dalem. 
Foto Sumur Dalem airnya jernih dan banyak digunkan oleh masyarakat Pajaten Mas sebagai tempat mandi umum dan kedalaman sumur ini kurang lebih 1.5 sampai 2 meter.

Ketiga sumur tersebut oleh masyarakat Bantarjati dan sekitarnya dianggap sumur keramat, karena memiliki keberkahan dari Allah berupa dapat menyembuhkan segala macam penyakit dan bisa naik pangkat serta lainnya
.
Daerah makan Embah Buyut Tua Palamerta masih dulu dianggap angker karena banyaknya pohon-pohon besar yang kurang terurus akan tetapi sekarang sudah terurus sehingga Makam Embah Buyut Tua Palamarta terasa indah, nyaman dan sejuk.
Begitulah riwayat singkat Embah Buyut Tua Palamerta yang dapat saya susun dan saya paparkan, kurang lebihnya saya mohon maaf baik para pembaca maupun Allah SWT.  Insan mahalul hotto, manusia serba hilap dan  serba kekurangan.
Tidak lupa kepada yang memberi informasi saya ucapkan terima kasih, dan informasi berikutnya sangat kami nanti-nantikan demi kesempurnaan dan melengkapi apa yang seharusnya.
Perlu diketahui yang dapat saya paparkan ini, merupakan hasil dari pendapatan dan dari buku riwayat Perjuangan Ki Bagus Rangin.
Akhir kalam semoga makalah ini bermanfaat bagi generasi kedepan dan bemanfaat bagi nusa, bangsa dan agama. Amin.

Data diperoleh dari:
1. Bapak Kuncen Kasir (Alm)   
2. Bapak Edi Djunaedi mantan Penilik Kebudayaan Kec. Kertajati tahun 1996
3. Abah Kunci Sukarya
4. Dikembangkan oleh Odong Abdurrahman, S.Pd.I, S.Pd

0 Response to "RIWAYAT EMBAH BUYUT "TUA PALAMARTA" DAN 3 (TIGA) SUMUR PENINGGALANNYA DI PAJATEN MAS DESA BANTARJATI"