KURIKULUM UNTUK PAUD DAN RAUDLATUL ATHFAL (RA) BAB III

ADA EMPAT ORANG YANG TIDAK AKAN MEMPEROLEH ILMU YANG BERMANFAAT YAITU, 1. ORANG YANG SOMBONG, 2. ORANG YANG INGKAR, 3. ORANG YANG MERASA CUKUP DENGAN ILMUNYA DAN 4. ORANG YANG MEMILIKI RASA MALU

Foto Kegiatan Guru RA Nurul Hikmah Bantarjati Kertajati seuai Penerimaan Sertifikat Guru RA Propesional di IAIN Syekh Nurjati Cirebon



BAB III
KARAKTERISTIK
1.      Prinsip-Prinsip Pengembangan kegiatan pembelajaran Taman Kanak-Kanak
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Pengembangan kurikulum TK mengacu pada standar Pendidikan Anak Usia Dini.
         Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perku memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan ke-aku-an ke rasa sosial.
         Berorientasi pada kebutuhan anak.
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.
         Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.
         Menggunakan pendekatan tematik.
Perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan. Hal ini berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.
Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak mengembangkan aspek :
         Sikap Spritual : Bersyukur dengan adanya makanan
         Sikap Sosial : menolong diri sendiri
         Pengetahuan : mengerti manfaat makan
         Ketrampilan : mulai belajar memegang sendok
         Kreatif dan inovatif.
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin gtahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
         Lingkungan kondusif.
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatiokan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya.
Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.
         Mengembangkan kecakapan hidup.
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh ketrampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

2.      Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang diterapkan di TK .......................... adalah Model pembelajaran berdasarkan minat dalam bentuk Kelompok berdasarkan kegiatan pengaman.
Metode pembelajaran yang bisa digunakan di TK antara lain :
         Metode Bercerita
Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan.
         Metode Bercakap-cakap
Metode Bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) bercakap-cakap bebas, (2) bercakap-cakap menurut tema, dan (3) bercakap-cakap berdsarkan gambar seri. Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut tema dilakukan berdasarkan tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.
         Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk : (1) mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak, (2) memberi kesempatan anak unutk bertanya, dan (3) mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.
         Metode Karyawisata
Metode karyawisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema.
         Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya, mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.
         Metode Sosiodrama atau Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya, bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
         Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakukan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami, dan lain-lain.
         Metode Proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan.
         Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anaka untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.


         Penilaian
Penilaian di Taman Kanak-kanak dilaksanakan berdasarkan gambaran/deskripsi pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk kerja peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, penggunaan berbagai teknik penilaian ini terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri, sehingga guru tidak harus menggunakan instrument khusus. Untuk anak-anak yang menunjukkan perkembangan dan perilaku yang khas, dan memerlukan penanganan secara khusus diperlukan instrument yang khusus pula seperti disajikan dalam lampiran pedoman. Beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanak, diantaranya :

         Observasi
Observasi merukapan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakuakn. Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrument yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator pencapaian perkembangan anak.
         Catatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba.
         Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal.
         Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya : melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat, dan kacang-kacangan, membuat berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah liah, adonan (playdough) dan jenis penugasan lainnya.
         Unjuk Kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga, menari, dan bentuk praktek lainnya.
         Hasil Karya
Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya anak dapat dopajang dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang disajikan secara bersama-sama.


Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap semester.
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan dilaporkan secara berkala oleh TK kepada Orang Tua baik melalui laporan secara tertulis maupun melalui forum pertemuan yang sudah dijadwalkan.

         Prinsip-prinsip Penilaian
         Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun, kebutuhan nyata yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrument yang akan digunakan.
         Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai-nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di samping aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan penilaian juga dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai.
         Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
         Objektif
Proses dan hasil-hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya dan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karenanya hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian.
         Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangakan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
         Kebermaknaan
Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru dan pihak lain yang relevan.

         Pengaturan-Pengaturan
         Pengaturan Beban Belajar
Kelas
Satu jam pembelajaran tatap muka/menit
Jumlah jam pembelajaran per minggu
Minggu efektif per tahun ajaran
Waktu pembelajaran/ jam per tahun
A
30’
30 Jam
34 Jam
1020 Jam

B
30’
30 Jam
34 Jam




         Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan perincian :
         Kegiatan awal + 30 menit
         Kegiatan Inti + 60 menit
         Istirahat + 30 menit
         Kegiatan Akhir + 30 menit

         PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK
Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingkat yang lebih tinggi apabila memenuhi syarat usia dan atau perkembangan kemampuan.
Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik
         4 s/d 5 tahun kelompok A
         5 s/d 6 tahun kelompok B

         PERPINDAHAN KELOMPOK
Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut :
Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan disekolah tujuan.
Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran, apabila anak sudah cukup umur, (A ke B, B ke SD)

         Kriteria Tamat Belajar
Peserta didik dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat atau salah satu    syarat :
         Tingkat perkembangan kemampuan
         Usia peserta didik
         Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.


3.      PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Tujuan :
Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan dilakukan secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan dasar misalnya : menggosok gigi, memotong buah, membuang sampah ditempatnya, membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna untuk kalangsungan hidupnya.

         Muatan Lokal
Muatan local merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.

         Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Berdasarkan kondisi objektif Taman Kanak-Kanak ........................................ dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut.

         Mengembangkan Menyanyi
                   Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang menyanyi.
         Mengembangkan Agama Islam
Tujuan :
Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an
         Mengembangkan seni tari
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni tari.
         Mengembangkan renang
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang renang
         Mengembangkan drumband
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan drumband
         Mengembangkan melukis
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan melukis
         Mekanisme Pelaksanaan
         Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang dibina oleh guru, pelatih yang memiliki kualitas yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.
         Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
TK ........................................
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

NO
Pelaksanaan /    Hari / Waktu
KEGIATAN / TEMPAT
Menyanyi/ Angklung
Ruang Bermain
Agama
Mushola
Drum Band
Aula
Menari
Aula
Renang/Lukis
1
SENIN        08.00 - 08.30
10.00 - 10.30
B4-B5
B1-B2



B6
B3
2
SELASA     08.00 - 08.30
                    10.00 - 10.30
A1-A2
B3


B6
B3
B4-B5
B1-B2
3
RABU         08.00 - 08.30
                    10.00 - 10.30


B5-B6
B2-B3

A1
A2
4
KAMIS       08.00 - 08.30
                   10.00 - 10.30


B1
B4
A1
A2

5
JUMAT       08.00 - 08.30
                    10.00 - 10.30

B1
B4
A1
A2


6
SABTU       08.30 - 08.30
                    09.30 - 10.30
B6
B3


B4-B5
B1-B2


         Alokasi Waktu
Kegiatan pengembangan diri (terprogram) diberikan pada kelompok A dan B, 30 Menit sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar 

         Pengembangan diri yang berhubungan dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier dilaksanakan dalam program Bimbingan Konseling dan pelaksanaannya terpadu atau di luar proses pembelajaran.

0 Response to "KURIKULUM UNTUK PAUD DAN RAUDLATUL ATHFAL (RA) BAB III"