Penggunaan
Media Balok Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Tunas Harapan Kecamatan Jatitujuh
Kabupaten Majalengka
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini
adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan
agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka
dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari Pendidikan Anak Usia
Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan
emosional sesuai dengan tingkat usianya.
Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi
pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan
dasar (Depdiknas, 2007 :1). Berhitung di Taman Kanak-Kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan
kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung di Taman Kanak-Kanak dilakukan
secara menarik dan bervariasi. Maka
dari itu pembelajaran pada hakikatnya bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, melainkan juga usaha menciptakan sistem lingkungan yang
membelajarkan subjek didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal. Artinya pembelajaran sangat bergantung
pada kemampuan guru mengoptimalkan selurah komponen pembalajaran.
Pengajaran dan pengembangan keterampilan
di taman kanak-kanak pada anak usia dini dilaksanakan secara integrasi dalam
pembelajarannya, misalnya untuk menenamkan daya pikir pada anak usia dini, guru
menyajikannya dengan melalui lagu, cerita, permainan, alat peraga atau media
pembelajaran yang lainnnya.
Salah satu permasalahan pembelajaran di taman kanak-kanak
atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sulitnya anak menerima materi dari
guru terutama mengenai pembelajaran matematika. Sebagai contohnya adalah berhitung,
yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan juga merupakan dasar
bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti
pendidikan dasar (Depdiknas, 2007 :1). Berhitung di taman kanak-kanak
diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga
kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya,
berhitung di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi.
Salah satu upaya
dalam meningkatkan kemampuan berhitung di taman kanak-kanak dengan menggunakan
media pembelajaran yang memudahkan anak untuk belajar dan menyenangkan bagi
anak dalam mengikuti pembelajaran. Menurut Hidayat (1990: 105) Media Pengajaran
adalah "Alat bantu pengajaran atau alat peraga". Media sebagai alat
bantu karena fungsinya sebagai alat yang membantu jalannya pengajaran atau
membantu siswa dalam memahami suatu bahan kajian. Dalam hal ini peneliti mencoba menggunakan permaianan yaitu permainan
dengan menggunakan media balok angka.
Menurut
Winarmi (2003:43),
Bahwa media balok angka
merupakan media pembelajaran yang terbuat dari potongan kayu, plastik yang
memiliki berbagai bentuk dan warna serta diberi angka-angka, dan cara
memainkannya disusun atau disambungkan menurut imajinasinya sehingga membentuk
suatu bangunan atau menyerupai benda-benda seperti rumah-rumahan, jembatan,
pagar, dan lain-lain.
Kelebihan media balok angka diantaranya adalah sifatnya kongkrit, dapat dilihat dan diraba. Eliyawati, dkk
(2005:69) mengemukakan bahwa “George Cuisenaire menciptakan balok angka untuk
mengembangkan kemampuan berhitung anak, pengenalan bilangan dan untuk
peningkatan keterampilan anak dalam bernalar”. Dengan penggunaan media balok
angka diharapkan anak lebih aktif dan lebih tertarik untuk belajar berhitung
dan anak juga bisa mengembangkan kreatifitasnya.
Kenyataan di Taman Kanak-Kanak Tunas Harapan Kecamatan
Jatitujuh, berdasarkan pengamatan penulis pada saat ini masih ada siswa yang tidak bergairah dalam belajar, bahkan
cenderung takut ketika belajar berhitung, sehingga munculah beberapa permasalahan yang
perlu diantisipasi, diantaranya rendahnya kemampuan anak dalam menyebutkan
angka, kurang paham terhadap simbol-simbol angka, disamping itu tidak sedikit
anak yang merasa tidak tertarik lagi dengan media-media yang ada, yaitu media
gambar yang ditempel di dinding-dinding kelas. Hasil dari pengamatan di Taman
Kanak-Kanak Tunas Harapan Kecamatan Jatitujuh dari 30 anak, hanya 25% saja anak
yang sudah bisa berhitung dari 1 – 20, sedangkan targetnya 75%.
Hal ini bisa dimungkinkan karena beberapa faktor, salah
satunya kurangnya media yang bisa merangsang keinginan belajar siswa pada anak
usia dini.
Dari latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk
meneliti melalui Penelitian Tindasan Kelas (PTK) apakah media balok angka dapat
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini. Maka judul penelitian ini
adalah Penggunaan Media Balok Angka
dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak
Tunas Harapan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran
2012/2013.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
peningkatan kemampuan berhitung anak usia dini melalui penggunaan balok angka
di Taman Kanak-kanak Tunas Harapan Kecamatan Jatitujuh
Kabupaten Majalengka Tahun Ajaran 2012/2013 ?
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang dikemukakan penulis
sangat luas perlu dilakukan pembatasan agar masalah yang dikaji terarah pada
sasaran penelitian yang telah ditentukan. Oleh karena itu, masalah dalam
penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1)
Aspek yang dikembangkan adalah kemampuan
berhitung dari 1 – 20
2)
Media yang digunakan adalah balok angka
3)
Hasil yang diharapkan yaitu anak mampu
menyebutkan angka dan simbol angka dari 1 – 20 dengan benar.
4)
Mengetahui hasil pembelajaran berhitung
dengan media balok angka.
D. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan persiapan, proses dan hasil pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini dengan menggunakan media
balok angka di Taman Kanak-kanak Tunas Harapan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten
Majalengka.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1)
Dapat menambah wawasan pengetahuan
mengenai proses keberhasilan
dalam pembelajaran matematika khusunya berhitung dengan menggunakan media balok angka.
dalam pembelajaran matematika khusunya berhitung dengan menggunakan media balok angka.
2)
Dengan
penggunaan media balok
diharapkan dapat mengatasi
permasalahan anak dalam kemampuan berhitung serta agar dapat
meningkaktkan pembelajaran supaya lebih baik lagi.
permasalahan anak dalam kemampuan berhitung serta agar dapat
meningkaktkan pembelajaran supaya lebih baik lagi.
3)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan acuan dalam
melakanakan pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran agar
prestasi siswa tercapai secara optimal.
melakanakan pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran agar
prestasi siswa tercapai secara optimal.
F. Anggapan Dasar
Anggapan Dasar adalah titik tolak logika
berfikir dalam peneletian yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan
Dasar menjadi dasar dalam berpijak bagi penyesuaian masalah yang diteliti.
(M.Subana dan Sudrajat, 2005:73).
Adapun
anggapan dasar yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
- Media balok angka merupakan media pembelajaran yang dapat membantu kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak, pengenalan bilangan dan untuk peningkatan keterampilan anak dalam bernalar (Eliyawati, dkk. 2005:69).
2. Kemampuan guru
dalam memproses tindakan kelas merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan
peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Penggunaan
media yang tepat merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan peningkatan
prestasi belajar siswa.
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis berasal dari kata hipo artinya
bawah dan tesis artinya pendapat, jadi hipotesis berarti pendapat yang
kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya belum meyakinkan. kebenaran
tersebut perlu dikaji dan dibuktikan. Pembuktian atau pengujian dilakukan
melalui bukti-bukti secara empiris yakni melalui data atau fakta di
lapangan". (Nana Sudjana, 2005: 37).
Dengan demikian, hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah, “Penggunaan media balok angka diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Tunas
harapan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka”.
H . Definisi Operasional
Supaya tidak
terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul skripsi ini, maka penulis mendefinisikan istilah-sitilah judul sebagai
berikut :
1) Penggunaan
artinya proses, cara, perbuatan dengan menggunakan sesuatu.
2) Media Balok Angka
adalah suatu media berupa
balok-balok angka yang disusun dan digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan menyalurkan
pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga
dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran.
3) Kemampuan Berhitung di Taman
Kanak-Kanak dalam penelitian ini disesuaikan dari indikator yang terdapat dalam
Kurikulum 2004 yaitu :
a.
Menyebutkan urutan bilangan dari 1 sampai
20, yang terdiri dari : menyebutkan urutan bilangan 1-20 secara berurutan,
menyebutkan urutan bilangan secara mundur dari 20-1, menyebutkan bilangan
sebelum dan sesudah, misalnya sebelum 2 adalah 1, dan sesudah 1 adalah 2.
b.
Menghubungkan lambang bilangan dengan balok
angka dari 1 sampai 10, yang terdiri dari : menghubungkan angka yang sesuai
dengan balok angka dari 1-20 secara berurutan dan acak.
c.
Membilang dengan menunjukkan balok angka
dari 1 sampai 20, yang terdiri dari : menyebutkan nilai dan warna masing-masing
balok angka dari 1-20 secara berurutan dan acak.
d.
Menunjukkan dua kumpulan balok angka yang
lebih banyak dan lebih sedikit.
e.
Menghitung dengan cakap yang terdiri dari
: menyebutkan hasil penambahan sampai 20 dengan menggunakan balok angka dan
menyebutkan hasil pengurangan kurang dari 20 dengan menggunakan balok angka.
0 Response to "MODEL PENGGUNAAN MEDIA BALOK ANGKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA DIDNI DI TK TUNAS HARAPAN JATITUJUH BAB I "
Post a Comment