SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN EKONOMI
Gambar 1. Peta Kompetensi Ilmu Pengetahuan
Sosial Kelas I – XII
Kompetensi mata pelajaran Ekonomi sebagaimana pada
gambar di atas, dicapai secara bertahap dalam tingkat perkembangannya mulai
dari kelas X sampai dengan kelas XII. Oleh karena itu, kompetensi yang diharapkan setelah siswa
mempelajari mata pelajaran Ekonomi di SMA/MA kelas X – XII adalah agar siswa mampu menjadi warga negara yang memiliki kesadaran, pemahaman,dan
kemampuan mengelola sumber daya alam serta menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan yang bervariasi dengan sumber daya yang terbatas melalui kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi dalam konteks kecintaan pada bangsa dan
tanah airdengan memanfaatkan teknologi secara bijak, percaya diri, dan
berkarakter.
A. Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata PelajaranEkonomi Sekolah Menengah Atas/Madarasah Aliyah
Mata Pelajaran Ekonomi diberikan pada jenjang
SMA/MA kelas X, XI, dan XII untuk peminatan IPS dan menjadi pilihan kelompok
mata pelajaran lintas minat bagi peminatan lain (peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Bahasa dan Budaya serta Keagamaan). Kerangka pengembangan
kurikulum mata pelajaran ekonomi yang diformulasikandalam Kompetensi Dasar
mengacu kepada Kompetensi Inti.
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karkateristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Penyempurnaankurikulum mata pelajaran ekonomi dilakukan atas dasar
masukan dari publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, akademisi,kalangan persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi
kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi serta dari berbagai media. Penyempurnaan
mencakup penataan kompetensi dasar (KD) dan materi pembelajaran dengan
memperhatikan urutan (sequence), kedalaman dan keluasan materi disesuaikan dengan tuntutan
pembelajaran abad 21, rumusan kata kerja operasional (KKO) yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi inti, linieritas dan koherensi struktur kompetensi
dengan tetap memperhatikan ruang lingkup materi, dan kontekstualisasi peraturan
perundangan, serta penyederhaan format silabus agar mudah dipahami.
Ruang lingkup materidan Tabel peta materi mata pelajaranekonomi dalam
rangka mencapai Kompetensi Inti pada jenjang SMA/MA adalah sebagai berikut.
1.
Ilmu Ekonomi Mikro
2.
Ilmu Ekonomi Makro
3.
Badan Usaha (BUMN/BUMD/BUMS/Koperasi)
4.
Manajemen
5.
Akuntansi
Tabel
Peta Materi Mata Pelajaran Ekonomi
SMA/MA
Kelas X
|
Kelas XI
|
Kelas XII
|
· Konsep dasar ilmu ekonomi
· Masalah ekonomi dalam sistem ekonomi
· Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
· Keseimbangan pasar dan struktur pasar
· Bank sentral, sistem pembayaran dan alat
pembayaran
· Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian
Indonesia
· Konsep manajemen
· Konsep badan usaha dalam perekonomian
Indonesia
· Perkoperasian dalam perekonomian Indonesia
|
·
Konsep dan metode
penghitungan pendapatan nasional
·
Konsep pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi serta permasalahan dan cara mengatasinya
·
Permasalahan
ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
·
Indeks harga dan
inflasi
·
Kebijakan moneter
dan kebijakan fiskal
·
Apbn dan apbd dalam pembangunan ekonomi
·
Perpajakan dalam
pembangunan ekonomi
·
Konsep dan
kebijakan perdagangan internasional
·
Kerja sama ekonomi
internasional
|
·
Akuntansi sebagai
sistem informasi
·
Konsep persamaan
dasar akuntansi
·
Tahapan siklus
akuntansi pada perusahaan jasa (pencatatan, pengikhtisaran, pelaporan, dan
penutupan)
·
Tahapan siklus
akuntansi pada perusahaan dagang (pencatatan, pengikhtisaran, pelaporan, dan
penutupan)
|
B. Pembelajaran dan Penilaian
1.
Pembelajaran
Tuntutan pembelajaran
saintifikdisamping pencapaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan jugamenekankan
pada kompetensi spiritual dan sosial siswa. Dengan cara ini maka siswa
tidak hanya diberikan pengetahuan, melainkan juga keterampilan serta
pembentukan sikap dan perilaku; siswa tidak hanya tahu apa dan siapa akan
tetapi juga tahu mengapa dan bagaimana sehingga menjadi perilaku pembiasaan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sikap dan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, santun, dan nilai-nilai lainnya.
Perubahan paradigma
belajar menuntut adanya kreativitas dan inovasi untuk menyesuaikan dengan
tuntutan kompetensi abad 21, yang mencakup kemampuan: komunikasi, etika kerja, kemampuan prosedur, kerja sama, dan menerapkan
pengetahuan dalam pekerjaan. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus
mendorongsiswa untuk memiliki berbagaikecakapan yaitu:
berkomunikasi lisan dan tulisan; etika dan etos kerja yang baik; bekerja
sama/bersanding dengan siapa saja; prosedural (memahami dan membuat); dan mampu
menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Pembelajaran mata pelajaran ekonomi menggunakan
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dapat menggunakan berbagai strategi
dan model pembelajaran seperti: discovery learning, inquiry learning,
project based learning, dan problem based learning.Namun demikian,
pendidik dapat menggunakan pendekatan, metode, dan model pembelajaran lain
sesuai dengan karakteristik siswa, isu perkembangan perekonomian, dan ekosistem
pendidikan. Misalnya terjadinya
kenaikan harga kebutuhan pokok,
fluktuasi nilai tukar mata uang, perdagangan bebas, masalah lapangan kerja, dan
sebagainya. Dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut guru dapat menggunakan
pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning), pembelajaran
kooperatif (cooperative learning),pemecahan masalah (problem
solving), danmodel lainnya sesuai dengan permasalahan yang dipelajari.
Perubahan paradigma pembelajaran di kelas yang menjadi
tuntutan pendidik pada implementasi
Kurikulum 2013 yaitu:
a. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dan bukan diberitahu
dari berbagai sumber belajar yang tersedia di mana saja dan kapan saja melalui mengamati,
b. Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah dengan melatih
kemampuan bertanya, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab melalui
bantuan teknologi yang dapat menyajikan dan memproses data dengan cepat dan
tepat,
c. Pembelajaran diarahkan untuk memotivasi siswa dan melatih berpikir
analitis (mengambil keputusan) bukan berpikir mekanis (rutin),
d. Pembelajaran menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah, sehingga dapat mengomunikasikan informasi yang
dihasilkan, baik cara perolehannya maupun kegunaan informasi tersebut, dan
e. Pendidik diharapkan mampu merancang penilaian autentik
yang mengarah pada berpikir tingkat tinggi.
2. Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran siswa dalam aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar.
Penilaian hasil belajar
oleh pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam
penilaian. Penilaian hasil belajar
oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi,
menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, menetapkan program perbaikan atau
pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan
sebagai sumber informasi utama, sedangkan penilaian melalui penilaian diri dan
penilaian antarteman digunakan sebagai informasi pendukung. Hasil penilaian sikap oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi. Hasil penilaian sikap
digunakan sebagai pertimbangan pengembangan karakter siswa lebih lanjut. Sedangkan penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian
keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja/praktik, produk, proyek, portofolio
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Ekonomi.
C. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan
dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk
mencapai kualitas optimal hasil belajar pada siswa terhadap Kompetensi Dasar.
Agar pembelajaran lebih kontekstual, maka guru diharapkan menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar. Misalnya pasar tradisional, koperasi,
industri kreatif, sumber daya kelautan, pesisir,hutan, dan sebagainya. Selain
itu, guru juga diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), buku teks pelajaran, lembar kerja siswa (LKS), dan referensi lain yang relevan sebagai sumber belajar, serta dapat diperkaya dengan konteks lokal sesuai
dengan kondisi lingkungan sekitar. Lembar kerja siswa sedapat mungkin disusun oleh guru
dengan memberi peluang untuk berkembangnya kreativitas siswa yang terlibat
dalam merancang prosedur kegiatan.
Lembar kerja siswa merupakan panduan bagi siswa untuk melakukan sesuatu
yang menghasilkan kemampuan berpikir.
0 Response to "SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN EKONOMI"
Post a Comment