CONTOH LAPORAN AKHIR KNM/KKN BAGI GURU PAI DI TPQ

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TKQ/ TPQ



BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Menuntut ilmu merupakan kewajiban semua umat manusia terutama bagi kita yang mengaku seorang muslim, bentuk mencari ilmu dalam islam itu tidak terbatas pada kegiatan rutinitas di sekolah saja tetapi bisa dilakukan dengan cara non formal juga misal dengan menuntut ilmu di TKQ/ TPQ Al Ikhlas sebagai lembaga resmi di bawah naungan kementrian agama (Bid PKPONTREN). Yang kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan kurikulum kementrian agama bidang pendidikan non formal.
Di Desa Pasirmalati kegiatan pembelajaran yang ada di TKQ/ TPQ Al Ikhlas sudah dilaksanakan dan berjalan lancar. Yang pada pelaksanaannya kegiatan pembelajaran tersebut didasarkan dengan beberapa partisifasi masyarakat, pemerintah desa, pengelola TKQ/ TPQ Al Ikhlas, guru-guru beserta siswa-siswi dan keluarga besar yang ada di lingkungan pendidikan tersebut. Pembelajaran dilaksanakan setiap hari pada pukul 14.00 s/d 16.00 yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi yang berusia 4 tahun s/d 7 tahun (siswa yang belum masuk DTA). Di mana pembelajarnnya dititikberatkan kepada kemampuan siswa-siswi untuk mulai mengenal dan mengetahui dasar-dasar ilmu keagamaan. Sehingga siswa tersebut bisa memperagakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dengan demikian kemampuan peserta didik akan meningkat sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dan sesuai dengan PP No. 55 tahun 2007 tentang pendidikan keagamaan.


1.2  Identifikasi Masalah
Melihat latar belakang di atas, penulis dapat mengambil identifikasi masalah, yaitu: Bagaimana Upaya Guru PAI dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di TKQ/ TPQ Al Ikhlas?.

1.3  Tujuan dan Sasaran
1.3.1       Tujuan
Selaras dengan identifikasi masalah laporan ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di TKQ/ TPQ Al Ikhlas.
1.3.2       Sasaran
Yang menjadi objek penelitian adalah siswa-siswi/ santri di TKQ/ TPQ Al Ikhlas.

1.4  Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.4.1       Metode
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode penelitiaan yang menggambarkan suatu keadaan objek penelitian, pada saat penelitian berlangsung dilaksanakan, yang didasarkan pada fakta atau kenyataan yang ada pada saat itu.
1.4.2       Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1.     Studi kepustakaan yang teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari  bahan-bahan tertulis dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan sasaran penelitian
2.     Studi lapangan, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan langsung di lapangan/objek sasaran yang diteliti melalui:
a.      Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan langsung ke objek sasaran.
b.     Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada kelompok sasaran (siswa-siswi dan santri TKQ/ TPQ Al Ikhlas)

BAB II TINJAUAN TEORITIS
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TKQ/ TPQ Al IKHLAS
2.1     Pengertian Upaya Guru
Upaya ialah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal, ikhtiar (W.J.S Poerwadarmita, 1987: 1132). Jadi upaya guru adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan, membangkitkan, dan memotivasi kegiatan belajar.

2.2     Peranan TKQ/ TPQ Al-Ikhlas dalam Kehidupan Ummat
Keberadaan TKQ/ TPQ dalam era globalisasi sangat penting terutama dalam menangkal dampak negatif dari globalisasi itu sendiri. Tetapi untuk menjaga eksistensi TKQ/ TPQ itu sendiri, TKQ/ TPQ harus memanfaatkan dampak positif globalisasi tersebut.
Keberadaan TKQ/ TPQ menjadi sangat penting karena ia berada di tengah-tengah masyarakat. Dan masyarakat adalah salah satu dari tiga lingkungan pendidikan disamping rumah tangga dan sekolah.
Jadi, TKQ/ TPQ yang berada dalam masyarakat merupakan salah satu benteng terpenting dalam menghadapi pengaruh negatif yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat globalisasi.
Kedudukan TKQ/ TPQ sebagai lembaga pendidikan non formal menjadi penting antara lain kalau berfungsi:
1.     Membina dan mengembangkan agama islam dalam rangka membentuk masyarakat yang taqwa kepada Allah yang Maha Esa.
2.     Sebagai teman rekreasi rohani, karena diselenggarakan dengan serius tapi santai
3.     Sebagai ajang silaturahmi yang dapat menghidup suburkan dakwah dan ukhuwah islamiah
4.     Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama, umara, dan ummat
5.     Sebagai media penyampai gagasan modernisasi yang bermanfaat bagi pembangunan ummat
Kita bisa melihat keberadaan TKQ/ TPQ antara lain dari isinya, tempat penyelenggaraannya, model kepengurusannya, materi dakwahnya dan sebagainya.
1.     Isi TKQ/ TPQ
Dilihat dari isi acaranya keberadaan TKQ/ TPQ dapat dibedakan dalam berbagai jenis yaitu:
a.      TKQ/ TPQ sebagai tempat berkumpul anak-anak yang diisi dengan cara pokok yang membaca iqra dan juzz ‘amma
b.     TKQ/ TPQ sebagai tempat belajar khusus anak-anak dengan acara acara keagamaan dan pelajaran dari guru tetap
c.      TKQ/ TPQ sebagai tempat belajar dengan rangkaian acara membaca iqra dan juzz ‘amma
Pada tiap TKQ/ TPQ tersebut di atas banyak diselenggarakan kegiatan tambahan antara lain: kegiatan lomba-lomba keagamaan seperti praktek wudhu, adzan, baca tulis al-qur’an,kaligafi, praktek shalat dan do’a-do’a.
2.     Tempat Penyelenggaraan TKQ/ TPQ
Dilihat dari segi tempatnya, TKQ/ TPQ diselenggarakan antara lain:
a.      Di rumah guru atau pengurus TKQ/ TPQ
Guru menyediakan ruangan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan TKQ/ TPQ. Oleh karena siswa-siswi semakin banyak maka biasanya direncanakan dan kemudian dilaksanakan untuk membuat ruangan khusus di luar rumahnya. Pembangunan ruang belajar semacam ini biasanya ditanggung oleh swadaya masyarakat.
b.     Di Bangunan Khusus TKQ/ TPQ
Ruangan khusus dibangun didasarkan swadaya masyarakat yang ada di daerah setempat sehingga TKQ/ TPQ tersebut dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan program pemerintah, tetapi ada juga yang bangunan TKQ/ TPQ ini terlebih dulu disediakan oleh pemerintah desa.
3.     Model Kepengurusan
Dari segi kepengurusannya TKQ/ TPQ dapat dikategorikan kepada:
a.      Kepengurusan Tunggal
Biasanya guru menyediakan tempat belajar dan mengundang pengajar, paling tidak mengundang ustadz yang sudah terlatih dan terdidik secara profesional.
b.     Kepengurusan Organisasi
Pengurus TKQ/ TPQ terdiri dari beberapa orang, guru, pemilik tempat, pengelola, duduk sebagai ketua dibantu oleh tokoh masyarakat. Tipe kepengurusan semacam ini banyak yang sekedar formalitas menggalang partisipasi tetapi tidak efektif.
c.      Kepengurusan Yayasan
Penyelenggaraan TKQ/ TPQ adalah sebuah Yayasan idealnya pengurus yayasan adalah sekelompok orang yang bekerja sama sejajar, melepaskan hak pribadinya dalam hal kepemilikan.
Jenis kepengurusan ini menunjukkan tingkat pemahaman terhadap manajemen dan penggalangan partisipasi.

2.3     Kegiatan Belajar Mengajar
Keterampilan guru dalam proses belajar mengajar, merupakan pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dilandasi oleh seperangkat teori, ilmu, dan teknologi, dan dilengkapi dengan unsur-unsur seni, budaya dan nilai, serta karakteristik perilaku-perilaku dan pribadi guru itu sendiri. Hal ini akan tercermin dalam kinerja guru dari memulai sampai mengakhiri proses belajar mengajar berlangsung.
Proses belajar mengajar tersebut penulis lakukan guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar siswa sehingga prestasi yang diharapkan dapat meningkat. Langkah-langkah tersebut diantaranya.
a.      Membuka Pelajaran
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian murid agar terpusat pada hal-hal yang dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak usah harus dilakukan guru pada awal pelajaran, tetapi bisa juga pada awal setiap penggal kegiatan dan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran tersebut.
b.     Keterampilan Menutup Pelajaran
1)     Meninjau kembali, penulis mengecek penguasaan siswa/ santri terhadap inti materi yang telah disampaikan dengan cara menyuruh siswa/ santri membuat ringkasan dan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
2)     Mengevaluasi, penulis mengadakan evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan guna mengetahui seberapa besar siswa/ santri dapat menyimak materi tersebut, diantaranya dengan memberi kesempatan siswa/ santri untuk mengekspresikan pendapatnya sendiri terhadap pertanyaan yang penulis ajukan pada siswa/ santri dan memberikan soal-soal tertulis pada akhir mata pelajaran.
c.     Keterampilan Menjelaskan
Dalam kegiatan ini penulis memberikan penjelasan, melalui penyajian informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematik sehingga siswa/ santri mampu menyerap materi dengan baik.
BAB III
OBJEK KNM

3.1  Letak Gegografis dan Keadaan Orbitasi
Desa Pasirmalati Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka adalah salah satu desa yang dijadikan lokasi Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) Universitas Majalengka.
Luas tanah Desa Pasirmalati sebesar 391, 4402 Ha dengan lahan sawah tadah hujan seluas 161, 175 Ha. Pemukiman seluas 30 Ha, kas desa 1,85 Ha, lapangan seluas 0,22 Ha, perkantoran pemerintah seluas 0,2202 Ha dan lainnya seluas 2,680 Ha. Adapun batasan-batasan Desa Pasirmalati dengan daerah sekitar yaitu:
a.      Batas desa sebelah Utara Desa Karanganyar
b.     Sebelah Timur Desa Salawana
c.      Sebelah Selatan Desa Balida
d.     Sebelah Barat Desa Sukawana
Jumlah penduduk Desa Pasirmalati sebanyak 1859 jiwa. Penduduk laki-laki 922 jiwa sedangkan penduduk perempuan 937 jiwa yang terdapat di 4 (empat) Blok dan yaitu Blok Mawar I, Blok Mawar II, Blok Melati, Mawar Melati, dan terdapat 4 RW dan 4 RT.
Letak desa Pasirmalati jauh dari jalan propinsi tapi dapat dilalui oleh ojeg. Kadang-kadang dilalui oleh mobil truk pengangkut Pasirmalati walaupun jauh dari jalan protokol, keadaan tersebut tidak membuat masyarakat enggan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar baik dalam bidang jasa, perdagangan dan lain sebagainya.
Jarak ke ibu kota Kecamatan Dawuan dengan waktu tempuh 15 menit dan jarak ke ibu kota Kabupaten Majalengka 20 KM dengan waktu tempuh 45 menit dengan kendaraan mobil atau motor.
3.2  Keadaan Fisik
3.2.1       Keadaan Tanah dan Topografi
Keadaan tanah di Desa Pasirmalati terdiri dari 2 macam, yaitu:
1.     Vertisol, yaitu tanah dengan kandungan liat tinggi lebih dari 30% di seluruh lapisan yang mempunyai sifat mengembang dan mengerucut. Apabila kering tanah akan mengerut sehingga pecah-pecah dan keras namun jika basah tanah akan mengembang dan lengket.
2.     Ultisol, yaitu tanah di mana terjadi penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.
Keadaan topografi dari Desa Pasirmalati berupa dataran yang didalamnya terdiri dari hamparan sawah dan kebun, pemakaman dan jalan raya.
3.2.2       Keadaan Iklim
Desa Pasirmalati memiliki kondisi tanah yang rendah di bawah 25mdl, suhu udara rata-rata harian sekitar 370C, curah hujan rata-rata tahunan 1400 mm dengan bulan hujan sebanyak 6 bulan. Angin bertiup berupa angin kering.

3.3  Keadaan Sosial Ekonomi
3.3.1       Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Pasirmalati terdiri dari 1629 jiwa dan 691 Kepala Keluarga.

Tabel 1
Jumlah Penduduk
Jumlah Total
1859 orang
Laki-laki
922 orang
Perempuan
937 orang
Jumlah kepala keluarga
672 KK
Sumber: Data Dasar Profil Desa Pasirmalati Tahun 2009
Tabel 2
Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin
No
Golongan Umur
Jenis Kelamin
Jumlah Siswa
Laki-laki
Perempuan
1.
0 – 12 Bulan
14
12
26
2.
13 – 4 Tahun
42
49
91
3.
5 Tahun – 6 Tahun
22
25
47
4.
7 Tahun – 12 Tahun
82
96
178
5.
13 Tahun – 14 Tahun
56
61
117
6.
16 Tahun – 18 Tahun
72
75
147
7.
19 Tahun – 25 Tahun
95
106
201
8.
26 Tahun – 36 Tahun
98
97
195
9.
36 Tahun – 45 Tahun
102
103
205
10.
46 Tahun – 50 Tahun
98
111
209
11.
51 Tahun – 60 Tahun
103
110
213
Jumlah
784
845
1629
Sumber: Data Dasar Profil Desa Pasirmalati Tahun 2009

Dengan perubahan penduduk lahir 31 orang, meninggal 9 orang sebagian besar Desa Pasirmalati bermata pencaharian petani 24 orang, buurh tani 41 orang, buruh swasta 13 orang, pegawai negeri 10 orang, pengrajin 1 orang, pedagang 27 orang dan montir 1 orang.
Tabel 3
Pendidikan
Belum sekolah
206
Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah
92
Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat
206
SD/Sederajat
1067
SLTP/Sederajat
256
SLTA/Sederajat
126
D1
0
D2
2
D3
0
S1
4
Sumber: Data Dasar Profil Desa Pasirmalati 2010
Tabel 4
Mata Pencaharian
Jenis Mata Pencaharian
Jumlah
Petani
144
Buruh/Swasta
395
Pegawai Negri
7
Pedagang
32
Pengrajin
2
Peternak
2
Nelayan
-
Montir
-
Dokter
-
Konveksi
1

3.3.2       Sarana dan Prasarana
Keadaan sarana dan pra sarana yang menunjang bagi aktivitas kehidupan masyarakat Desa Pasirmalati secara umum sudah memadai apabila dilihat dari sarana dan prasarana pokok seperti listrrik, gedung sekolah, fasilitas kesehatan, sistem sanitasi, mesjid, dan jalan. Sementara sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan olahraga dan pendidikan belum begitu memadai.

3.3.3       Kelembagaan Sosial Ekonomi
Sudah nampak adanya kelembagaan sosial atau ekonomi di tengah-tengah masyarakat, dan telah terbentuk perekonomian desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan ekonomi PNPM Mandiri yang sudah berkembang.

3.4  Keadaan Khusus Objek KNM
Sesuai dengan bidang jurusan dari penulis yaitu PAI, maka yang menjadi objek KNM yaitu siswa/santri di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas.
STRUKTUR KEPENGURUSAN TKQ/ TPQ Al-IKHLAS
DESA PASIRMALATI  KECAMATAN DAWUAN TAHUN 2009/2010

BAB IV
PEMBAHASAN
     
4.1   Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas
Pembelajaran di laksanakan setiap hari ,yang mana pada pelaksanaannya melibatkan beberapa unsur yaitu; kepala sekolah, guru,siswa-siswi. Adapun materi pelajaran yang di ajarkan di TKQ/TPQ di antaranya adalah; baca tulis al-qur’an (BTA), aqidah akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan islam.
Materi baca tulis al-qur’an meliputi : pembacaan dan pemahaman serta penulisan yang baik dan benar. Sehingga siswa-siswi/santri dapat memahami isi kandungan huruf-huruf al-qur’an yang dibacanya.
Materi aqidah akhlak meliputi: pelafalan dan pemahaman terhadap perilaku kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan yang digambarkan dalam al-qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Serta dalam pemahamannya bisa diterapkan dan dijabarkan oleh pribadinya siswa tersebut.
Materi fiqih meliputi pemahaman serta peragaan hukum-hukum yang terkandung dalam ilmu fiqih tersebut dapat dipraktekkan secara benar dan tepat sesuai hukum fiqih yang menjadi panduannya.
Materi sejarah kebudayaan islam meliputi: pemahaman kebudayaan islam dari awal abad pertumbuhannya, abad kemajuannya, abad kemundurannya dari silsilah-silsilah kebudayaan agama islam yang diambil dari sumber buku yang menjadi panduan atau pedomannya.

4.2   Faktor-faktor Penghambat Dalam Kegiatan Pembelajaran di TKQ/ TPQ
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi di lapangan dinilai dan dirasakan belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a.      Kurangnya kerja sama antara pengelola, guru, dan siswa-siswi yang ada di lingkungan TKQ/ TPQ tersebut
b.     Kurang adanya kemauan secara umum dari siswa-siswi/ santri untuk lebih mendalami ilmu agama pada TKQ/ TPQ
c.      Waktu pelaksanaan yang terlalu singkat, hingga tidak efektif dalam pembelajarannya dikarenakan hanya dua jam pelajaran per harinya. Setiap hari dilaksanakan dari pukul 14.00 – 16.00.

4.3   Usaha Membangkitkan Motivasi Siswa-Siswi di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas
Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas yang paling utama adalah penyampaian materi harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku di lingkungan kementrian agama kabupaten Majalengka(bidang PKPONTREN). atau kemampuan peserta, sehingga materi belajar yang disampaikan mudah dicerna dan diserap oleh siswa-siswi/ santri pada TKQ/ TPQ  tersebut.
Adapun cara untuk membangkitkan motivasi pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas yaitu:
a.      Kerjasama antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri
Untuk memberi semangat pada siswa-siswi/ santri dalam melaksanakan pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhkas, maka pihak pengelola harus bekerja sama dengan guru dan siswa-siswi, misalnya setiap pembelajaran guru memberikan arahan yang mudah dicerna dan diserap serta dapat memberikan contoh yang akurat dan nyata.
b.     Mengundang Guru PAI Profesional
Sekali-sekali mengundang guru PAI Profesional, dengan mengundang guru profesional yang memberikan materi pada saat pembelajaran siswa-siswi/ santria agar merasa tertarik untuk mengikutinya, walau awalnya karena hanya ingin tahu, tetapi pada akhirnya mereka mengikuti pembelajaran tersebut.


c.      Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran itu dilakukan siang hari pukul 14.00 – 16.00 WIB, di mana saat itu siswa sudah beristirahat dan giat kembali untuk menimba ilmu keagamaan pada TKQ/ TPQ, walaupun dua jam pembelajaran tersebut dirasakan masih kurang efektif dikarenakan banyak materi yang tidak tersampaikan dengan hanya waktu yang relatif singkat.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1   Kesimpulan
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas Desa Pasirmalati, peranan guru PAI pun sangat dibutuhkan untuk memotivasi semangat siswa-siswi/ santri dalam mengikuti proses belajar mengajar. Meskipun pada pembelajaran adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk mengikuti pembelajaran.
Ada beberapa faktor penghambat dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TKQ/ TPQ AL-Ikhlas yaitu:
a.      Kurangnya kerja sama antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri
b.     Kurangnya kemauan secara umum dari siswa-siswi/ santri untuk mengikuti pembelajaran
c.      Waktu pelaksanaan yang relatif singkat
Dengan adanya hambatan-hambatan maka ada beberapa cara untuk memotivasi semangat pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas yaitu:
b.     Adanya kerja sama antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri
c.      Mengundang pengajar profesional
d.     Penambahan waktu pembelajaran

5.2   Saran
Setelah penulis meneliti di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas, maka penulis menyarankan:
a.       Untuk menanggulangi hambatan-hambatan atau tantangan tersebut di atas, yang berkaitan dengan kurang optimalnya kegiatan pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas, maka perlu adanya modifikasi secara teknis dan non teknis
b.      Perlu adanya kerja sama antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar berjalan dengan baik


DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setya.
Kementrian Agama Islam Kabupaten Majalengka. Pedoman TKQ/ TPQ Menuju Siswa-Siswi yang Berprestasi dalam Bidang Ilmu Pengetahuan.
Kurt Singer. 1991. Membina Hasrat  Belajar di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moh. Uzer Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rudolf Reikurs dan Peral Cassel. 1986. Disiplin Tanpa Hukum. Bandung: CV Remaja Rosdakarya.
Drs. Ahmad D. Marimba. 1981. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-Maarif.

0 Response to "CONTOH LAPORAN AKHIR KNM/KKN BAGI GURU PAI DI TPQ"