UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TKQ/ TPQ
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menuntut
ilmu merupakan kewajiban semua umat manusia terutama bagi kita yang mengaku
seorang muslim, bentuk mencari ilmu dalam islam itu tidak terbatas pada
kegiatan rutinitas di sekolah saja tetapi bisa dilakukan dengan cara non formal
juga misal dengan menuntut ilmu di TKQ/ TPQ Al Ikhlas sebagai lembaga resmi di
bawah naungan kementrian agama (Bid PKPONTREN). Yang kegiatan pembelajarannya
disesuaikan dengan kurikulum kementrian agama bidang pendidikan non formal.
Di Desa Pasirmalati
kegiatan pembelajaran yang ada di TKQ/ TPQ Al Ikhlas sudah dilaksanakan dan
berjalan lancar. Yang pada pelaksanaannya kegiatan pembelajaran tersebut
didasarkan dengan beberapa partisifasi masyarakat, pemerintah desa, pengelola
TKQ/ TPQ Al Ikhlas, guru-guru beserta siswa-siswi dan keluarga besar yang ada
di lingkungan pendidikan tersebut. Pembelajaran dilaksanakan setiap hari pada
pukul 14.00 s/d 16.00 yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi yang berusia 4
tahun s/d 7 tahun (siswa yang belum masuk DTA). Di mana pembelajarnnya
dititikberatkan kepada kemampuan siswa-siswi untuk mulai mengenal dan
mengetahui dasar-dasar ilmu keagamaan. Sehingga siswa tersebut bisa
memperagakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dengan
demikian kemampuan peserta didik akan meningkat sehingga akan tercapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dan sesuai dengan PP No.
55 tahun 2007 tentang pendidikan keagamaan.
1.2
Identifikasi Masalah
Melihat
latar belakang di atas, penulis dapat mengambil identifikasi masalah, yaitu:
Bagaimana Upaya Guru PAI dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di TKQ/
TPQ Al Ikhlas?.
1.3
Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Selaras
dengan identifikasi masalah laporan ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana
upaya guru PAI dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di TKQ/ TPQ Al
Ikhlas.
1.3.2 Sasaran
Yang
menjadi objek penelitian adalah siswa-siswi/ santri di TKQ/ TPQ Al Ikhlas.
1.4
Metode dan Teknik
Pengumpulan Data
1.4.1 Metode
Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode penelitiaan yang
menggambarkan suatu keadaan objek penelitian, pada saat penelitian berlangsung
dilaksanakan, yang didasarkan pada fakta atau kenyataan yang ada pada saat itu.
1.4.2 Teknik Pengumpulan
Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan cara:
1. Studi kepustakaan
yang teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan tertulis dengan tujuan untuk
memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan sasaran penelitian
2. Studi lapangan, yaitu
teknik pengumpulan data yang dilakukan langsung di lapangan/objek sasaran yang
diteliti melalui:
a. Observasi, yaitu
teknik pengumpulan data dengan melakukan langsung ke objek sasaran.
b. Wawancara, yaitu
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada
kelompok sasaran (siswa-siswi dan santri TKQ/ TPQ Al Ikhlas)
BAB II TINJAUAN TEORITIS
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TKQ/ TPQ Al
IKHLAS
2.1
Pengertian Upaya Guru
Upaya ialah
usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal, ikhtiar (W.J.S
Poerwadarmita, 1987: 1132). Jadi upaya guru adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan, membangkitkan, dan memotivasi kegiatan belajar.
2.2
Peranan TKQ/ TPQ Al-Ikhlas
dalam Kehidupan Ummat
Keberadaan
TKQ/ TPQ dalam era globalisasi sangat penting terutama dalam menangkal dampak
negatif dari globalisasi itu sendiri. Tetapi untuk menjaga eksistensi TKQ/ TPQ
itu sendiri, TKQ/ TPQ harus memanfaatkan dampak positif globalisasi tersebut.
Keberadaan
TKQ/ TPQ menjadi sangat penting karena ia berada di tengah-tengah masyarakat.
Dan masyarakat adalah salah satu dari tiga lingkungan pendidikan disamping
rumah tangga dan sekolah.
Jadi, TKQ/
TPQ yang berada dalam masyarakat merupakan salah satu benteng terpenting dalam
menghadapi pengaruh negatif yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat
globalisasi.
Kedudukan
TKQ/ TPQ sebagai lembaga pendidikan non formal menjadi penting antara lain
kalau berfungsi:
1. Membina dan
mengembangkan agama islam dalam rangka membentuk masyarakat yang taqwa kepada
Allah yang Maha Esa.
2. Sebagai teman rekreasi
rohani, karena diselenggarakan dengan serius tapi santai
3. Sebagai ajang
silaturahmi yang dapat menghidup suburkan dakwah dan ukhuwah islamiah
4. Sebagai sarana dialog
berkesinambungan antara ulama, umara, dan ummat
5. Sebagai media
penyampai gagasan modernisasi yang bermanfaat bagi pembangunan ummat
Kita bisa
melihat keberadaan TKQ/ TPQ antara lain dari isinya, tempat penyelenggaraannya,
model kepengurusannya, materi dakwahnya dan sebagainya.
1. Isi TKQ/ TPQ
Dilihat
dari isi acaranya keberadaan TKQ/ TPQ dapat dibedakan dalam berbagai jenis
yaitu:
a. TKQ/ TPQ sebagai
tempat berkumpul anak-anak yang diisi dengan cara pokok yang membaca iqra dan
juzz ‘amma
b. TKQ/ TPQ sebagai
tempat belajar khusus anak-anak dengan acara acara keagamaan dan pelajaran dari
guru tetap
c. TKQ/ TPQ sebagai
tempat belajar dengan rangkaian acara membaca iqra dan juzz ‘amma
Pada tiap
TKQ/ TPQ tersebut di atas banyak diselenggarakan kegiatan tambahan antara lain:
kegiatan lomba-lomba keagamaan seperti praktek wudhu, adzan, baca tulis
al-qur’an,kaligafi, praktek shalat dan do’a-do’a.
2. Tempat
Penyelenggaraan TKQ/ TPQ
Dilihat
dari segi tempatnya, TKQ/ TPQ diselenggarakan antara lain:
a. Di rumah guru atau
pengurus TKQ/ TPQ
Guru menyediakan ruangan
khusus untuk menyelenggarakan kegiatan TKQ/ TPQ. Oleh karena siswa-siswi
semakin banyak maka biasanya direncanakan dan kemudian dilaksanakan untuk
membuat ruangan khusus di luar rumahnya. Pembangunan ruang belajar semacam ini
biasanya ditanggung oleh swadaya masyarakat.
b. Di Bangunan Khusus
TKQ/ TPQ
Ruangan khusus dibangun
didasarkan swadaya masyarakat yang ada di daerah setempat sehingga TKQ/ TPQ
tersebut dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan program pemerintah, tetapi
ada juga yang bangunan TKQ/ TPQ ini terlebih dulu disediakan oleh pemerintah
desa.
3. Model Kepengurusan
Dari segi
kepengurusannya TKQ/ TPQ dapat dikategorikan kepada:
a. Kepengurusan Tunggal
Biasanya guru menyediakan
tempat belajar dan mengundang pengajar, paling tidak mengundang ustadz yang
sudah terlatih dan terdidik secara profesional.
b. Kepengurusan
Organisasi
Pengurus TKQ/ TPQ terdiri dari
beberapa orang, guru, pemilik tempat, pengelola, duduk sebagai ketua dibantu
oleh tokoh masyarakat. Tipe kepengurusan semacam ini banyak yang sekedar
formalitas menggalang partisipasi tetapi tidak efektif.
c. Kepengurusan Yayasan
Penyelenggaraan TKQ/ TPQ
adalah sebuah Yayasan idealnya pengurus yayasan adalah sekelompok orang yang
bekerja sama sejajar, melepaskan hak pribadinya dalam hal kepemilikan.
Jenis kepengurusan ini
menunjukkan tingkat pemahaman terhadap manajemen dan penggalangan partisipasi.
2.3
Kegiatan Belajar Mengajar
Keterampilan guru dalam proses belajar mengajar, merupakan
pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dilandasi oleh seperangkat
teori, ilmu, dan teknologi, dan dilengkapi dengan unsur-unsur seni, budaya dan
nilai, serta karakteristik perilaku-perilaku dan pribadi guru itu sendiri. Hal
ini akan tercermin dalam kinerja guru dari memulai sampai mengakhiri proses
belajar mengajar berlangsung.
Proses belajar mengajar tersebut penulis lakukan guna meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar siswa sehingga prestasi yang diharapkan dapat
meningkat. Langkah-langkah tersebut diantaranya.
a. Membuka Pelajaran
Yang dimaksud dengan
membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana
siap mental dan menimbulkan perhatian murid agar terpusat pada hal-hal yang
dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak usah harus dilakukan
guru pada awal pelajaran, tetapi bisa juga pada awal setiap penggal kegiatan
dan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran tersebut.
b. Keterampilan Menutup Pelajaran
1) Meninjau kembali, penulis
mengecek penguasaan siswa/ santri terhadap
inti materi yang telah disampaikan dengan cara menyuruh siswa/ santri membuat ringkasan dan memberikan tugas untuk
dikerjakan di rumah.
2) Mengevaluasi, penulis
mengadakan evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan guna mengetahui
seberapa besar siswa/ santri dapat
menyimak materi tersebut, diantaranya dengan memberi kesempatan siswa/ santri untuk mengekspresikan pendapatnya sendiri terhadap
pertanyaan yang penulis ajukan pada siswa/ santri dan
memberikan soal-soal tertulis pada akhir mata pelajaran.
c. Keterampilan Menjelaskan
Dalam kegiatan ini
penulis memberikan penjelasan, melalui penyajian informasi lisan yang
diorganisasikan secara sistematik sehingga siswa/ santri mampu menyerap materi dengan baik.
BAB III
OBJEK KNM
3.1
Letak Gegografis dan Keadaan
Orbitasi
Desa
Pasirmalati Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka adalah salah satu desa yang
dijadikan lokasi Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) Universitas Majalengka.
Luas tanah
Desa Pasirmalati sebesar 391, 4402 Ha dengan lahan sawah tadah hujan seluas
161, 175 Ha. Pemukiman seluas 30 Ha, kas desa 1,85 Ha, lapangan seluas 0,22 Ha,
perkantoran pemerintah seluas 0,2202 Ha dan lainnya seluas 2,680 Ha. Adapun batasan-batasan
Desa Pasirmalati dengan daerah sekitar yaitu:
a. Batas desa sebelah
Utara Desa Karanganyar
b. Sebelah Timur Desa
Salawana
c. Sebelah Selatan Desa
Balida
d. Sebelah Barat Desa Sukawana
Jumlah
penduduk Desa Pasirmalati sebanyak 1859 jiwa. Penduduk laki-laki 922 jiwa
sedangkan penduduk perempuan 937 jiwa yang terdapat di 4 (empat) Blok dan yaitu
Blok Mawar I, Blok Mawar II, Blok Melati, Mawar Melati, dan terdapat 4 RW dan 4
RT.
Letak desa
Pasirmalati jauh dari jalan propinsi tapi dapat dilalui oleh ojeg.
Kadang-kadang dilalui oleh mobil truk pengangkut Pasirmalati walaupun jauh dari
jalan protokol, keadaan tersebut tidak membuat masyarakat enggan untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar baik dalam bidang jasa,
perdagangan dan lain sebagainya.
Jarak ke
ibu kota Kecamatan Dawuan dengan waktu tempuh 15 menit dan jarak ke ibu kota
Kabupaten Majalengka 20 KM dengan waktu tempuh 45 menit dengan kendaraan mobil
atau motor.
3.2
Keadaan Fisik
3.2.1
Keadaan Tanah dan Topografi
Keadaan
tanah di Desa Pasirmalati terdiri dari 2 macam, yaitu:
1. Vertisol, yaitu tanah
dengan kandungan liat tinggi lebih dari 30% di seluruh lapisan yang mempunyai
sifat mengembang dan mengerucut. Apabila kering tanah akan mengerut sehingga
pecah-pecah dan keras namun jika basah tanah akan mengembang dan lengket.
2. Ultisol, yaitu tanah
di mana terjadi penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan
basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.
Keadaan
topografi dari Desa Pasirmalati berupa dataran yang didalamnya terdiri dari
hamparan sawah dan kebun, pemakaman dan jalan raya.
3.2.2
Keadaan Iklim
Desa
Pasirmalati memiliki kondisi tanah yang rendah di bawah 25mdl, suhu udara
rata-rata harian sekitar 370C, curah hujan rata-rata tahunan 1400 mm
dengan bulan hujan sebanyak 6 bulan. Angin bertiup berupa angin kering.
3.3
Keadaan Sosial Ekonomi
3.3.1
Keadaan Penduduk
Jumlah
penduduk Desa Pasirmalati terdiri dari 1629 jiwa dan 691 Kepala Keluarga.
Tabel 1
Jumlah Penduduk
Jumlah Total
|
1859 orang
|
Laki-laki
|
922 orang
|
Perempuan
|
937 orang
|
Jumlah kepala keluarga
|
672 KK
|
Sumber: Data Dasar Profil Desa
Pasirmalati Tahun 2009
Tabel 2
Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Golongan Usia dan
Jenis Kelamin
No
|
Golongan Umur
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah Siswa
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||
1.
|
0 – 12 Bulan
|
14
|
12
|
26
|
2.
|
13 – 4 Tahun
|
42
|
49
|
91
|
3.
|
5 Tahun – 6 Tahun
|
22
|
25
|
47
|
4.
|
7 Tahun – 12 Tahun
|
82
|
96
|
178
|
5.
|
13 Tahun – 14 Tahun
|
56
|
61
|
117
|
6.
|
16 Tahun – 18 Tahun
|
72
|
75
|
147
|
7.
|
19 Tahun – 25 Tahun
|
95
|
106
|
201
|
8.
|
26 Tahun – 36 Tahun
|
98
|
97
|
195
|
9.
|
36 Tahun – 45 Tahun
|
102
|
103
|
205
|
10.
|
46 Tahun – 50 Tahun
|
98
|
111
|
209
|
11.
|
51 Tahun – 60 Tahun
|
103
|
110
|
213
|
Jumlah
|
784
|
845
|
1629
|
Sumber: Data Dasar Profil Desa
Pasirmalati Tahun 2009
Dengan
perubahan penduduk lahir 31 orang, meninggal 9 orang sebagian besar Desa
Pasirmalati bermata pencaharian petani 24 orang, buurh tani 41 orang, buruh
swasta 13 orang, pegawai negeri 10 orang, pengrajin 1 orang, pedagang 27 orang
dan montir 1 orang.
Tabel 3
Pendidikan
Belum sekolah
|
206
|
Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah
|
92
|
Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat
|
206
|
SD/Sederajat
|
1067
|
SLTP/Sederajat
|
256
|
SLTA/Sederajat
|
126
|
D1
|
0
|
D2
|
2
|
D3
|
0
|
S1
|
4
|
Sumber: Data Dasar Profil Desa Pasirmalati
2010
Tabel 4
Mata Pencaharian
Jenis Mata Pencaharian
|
Jumlah
|
Petani
|
144
|
Buruh/Swasta
|
395
|
Pegawai Negri
|
7
|
Pedagang
|
32
|
Pengrajin
|
2
|
Peternak
|
2
|
Nelayan
|
-
|
Montir
|
-
|
Dokter
|
-
|
Konveksi
|
1
|
3.3.2
Sarana dan Prasarana
Keadaan
sarana dan pra sarana yang menunjang bagi aktivitas kehidupan masyarakat Desa
Pasirmalati secara umum sudah memadai apabila dilihat dari sarana dan prasarana
pokok seperti listrrik, gedung sekolah, fasilitas kesehatan, sistem sanitasi,
mesjid, dan jalan. Sementara sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan
olahraga dan pendidikan belum begitu memadai.
3.3.3
Kelembagaan Sosial Ekonomi
Sudah nampak
adanya kelembagaan sosial atau ekonomi di tengah-tengah masyarakat, dan telah
terbentuk perekonomian desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan ekonomi
PNPM Mandiri yang sudah berkembang.
3.4
Keadaan Khusus Objek KNM
Sesuai dengan
bidang jurusan dari penulis yaitu PAI, maka yang menjadi objek KNM yaitu
siswa/santri di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas.
STRUKTUR KEPENGURUSAN TKQ/ TPQ Al-IKHLAS
DESA PASIRMALATI
KECAMATAN DAWUAN TAHUN 2009/2010
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas
Pembelajaran
di laksanakan setiap hari ,yang mana pada pelaksanaannya melibatkan beberapa
unsur yaitu; kepala sekolah, guru,siswa-siswi. Adapun materi pelajaran yang di
ajarkan di TKQ/TPQ di antaranya adalah; baca tulis al-qur’an (BTA), aqidah
akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan islam.
Materi baca
tulis al-qur’an meliputi : pembacaan dan pemahaman serta penulisan yang baik
dan benar. Sehingga siswa-siswi/santri dapat memahami isi kandungan huruf-huruf
al-qur’an yang dibacanya.
Materi
aqidah akhlak meliputi: pelafalan dan pemahaman terhadap perilaku kehidupan
sehari-hari yang sesuai dengan yang digambarkan dalam al-qur’an dan dicontohkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Serta dalam pemahamannya bisa diterapkan dan dijabarkan
oleh pribadinya siswa tersebut.
Materi fiqih
meliputi pemahaman serta peragaan hukum-hukum yang terkandung dalam ilmu fiqih
tersebut dapat dipraktekkan secara benar dan tepat sesuai hukum fiqih yang
menjadi panduannya.
Materi
sejarah kebudayaan islam meliputi: pemahaman kebudayaan islam dari awal abad
pertumbuhannya, abad kemajuannya, abad kemundurannya dari silsilah-silsilah
kebudayaan agama islam yang diambil dari sumber buku yang menjadi panduan atau
pedomannya.
4.2
Faktor-faktor Penghambat
Dalam Kegiatan Pembelajaran di TKQ/ TPQ
Berdasarkan
hasil pengamatan atau observasi di lapangan dinilai dan dirasakan belum
optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Kurangnya kerja sama
antara pengelola, guru, dan siswa-siswi yang ada di lingkungan TKQ/ TPQ
tersebut
b. Kurang adanya kemauan
secara umum dari siswa-siswi/ santri untuk lebih mendalami ilmu agama pada TKQ/
TPQ
c. Waktu pelaksanaan
yang terlalu singkat, hingga tidak efektif dalam pembelajarannya dikarenakan
hanya dua jam pelajaran per harinya. Setiap hari dilaksanakan dari pukul 14.00
– 16.00.
4.3
Usaha Membangkitkan Motivasi
Siswa-Siswi di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas
Dalam
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas yang paling utama
adalah penyampaian materi harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku di
lingkungan kementrian agama kabupaten Majalengka(bidang PKPONTREN). atau
kemampuan peserta, sehingga materi belajar yang disampaikan mudah dicerna dan
diserap oleh siswa-siswi/ santri pada TKQ/ TPQ
tersebut.
Adapun cara
untuk membangkitkan motivasi pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas yaitu:
a. Kerjasama antara
pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri
Untuk
memberi semangat pada siswa-siswi/ santri dalam melaksanakan pembelajaran di
TKQ/ TPQ Al-Ikhkas, maka pihak pengelola harus bekerja sama dengan guru dan
siswa-siswi, misalnya setiap pembelajaran guru memberikan arahan yang mudah
dicerna dan diserap serta dapat memberikan contoh yang akurat dan nyata.
b. Mengundang Guru PAI
Profesional
Sekali-sekali
mengundang guru PAI Profesional, dengan mengundang guru profesional yang memberikan
materi pada saat pembelajaran siswa-siswi/ santria agar merasa tertarik untuk
mengikutinya, walau awalnya karena hanya ingin tahu, tetapi pada akhirnya
mereka mengikuti pembelajaran tersebut.
c. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran itu dilakukan siang hari pukul 14.00 – 16.00 WIB, di mana saat itu
siswa sudah beristirahat dan giat kembali untuk menimba ilmu keagamaan pada
TKQ/ TPQ, walaupun dua jam pembelajaran tersebut dirasakan masih kurang efektif
dikarenakan banyak materi yang tidak tersampaikan dengan hanya waktu yang
relatif singkat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Pada pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas Desa Pasirmalati,
peranan guru PAI pun sangat dibutuhkan untuk memotivasi semangat siswa-siswi/
santri dalam mengikuti proses belajar mengajar. Meskipun pada pembelajaran adalah
kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk mengikuti pembelajaran.
Ada
beberapa faktor penghambat dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TKQ/
TPQ AL-Ikhlas yaitu:
a. Kurangnya kerja sama
antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri
b. Kurangnya kemauan
secara umum dari siswa-siswi/ santri untuk mengikuti pembelajaran
c. Waktu pelaksanaan
yang relatif singkat
Dengan adanya
hambatan-hambatan maka ada beberapa cara untuk memotivasi semangat pembelajaran
di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas yaitu:
b. Adanya kerja sama
antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri
c. Mengundang pengajar
profesional
d. Penambahan waktu pembelajaran
5.2
Saran
a. Untuk menanggulangi
hambatan-hambatan atau tantangan tersebut di atas, yang berkaitan dengan kurang
optimalnya kegiatan pembelajaran di TKQ/ TPQ Al-Ikhlas, maka perlu adanya
modifikasi secara teknis dan non teknis
b. Perlu adanya kerja
sama antara pengelola, guru dan siswa-siswi/ santri yang baik dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran agar berjalan dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Abu
Ahmadi, 1997. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Pustaka Setya.
Kementrian
Agama Islam Kabupaten Majalengka. Pedoman
TKQ/ TPQ Menuju Siswa-Siswi yang Berprestasi dalam Bidang Ilmu Pengetahuan.
Kurt
Singer. 1991. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Moh. Uzer
Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rudolf
Reikurs dan Peral Cassel. 1986. Disiplin
Tanpa Hukum. Bandung: CV Remaja Rosdakarya.
Drs. Ahmad
D. Marimba. 1981. Pengantar Filsafat
Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-Maarif.
0 Response to "CONTOH LAPORAN AKHIR KNM/KKN BAGI GURU PAI DI TPQ"
Post a Comment