ANAK RA NURUL HIKMAH BANTARJATI KERTAJATI



FOKUS DAN TARGET DARI PAPARAN MATERI

Aplikasi alat peraga atau media pendidikan yang paling mendasar dan penting secara tegas dinyatakan untuk menyediakan dan melaksanakan pemecahan masalah dalam memberikan kemungkinan belajar. Pemecahan masalah ini berbentuk sumber belajar yang sengaja dirumuskan, dirancang, dan dipilih untuk dimanfaatkan kepada siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang dan harus dilaksanakan sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan sekelilingnya, selain itu juga belajar bisa melalui pembelajaran di dalam kelas atau luar kelas. Sehinggga belajar terjadi kapan saja dan dimana saja.
Proses  pengajaran dapat dari sudut normatiff, karena pada hakekatnya pengajaran itu suatu peristiwa yang mempunyai aspek normatif, maka pada prosesnya seorang guru harus memperhatikan aspek psikologis, sosiologis, dan fisik anak didik untuk berpegang pada norma susila yang baik, agama, filsafat, hidup, pandangan terhadap individu dan masyarakat sebagai wujud keberhasilan dalam mendidik.
Guru mempunyai tugas yang mulia yaitu mengajar dan mendidik peserta didiknya agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia sebagai mana yang telah dicita-citakan oleh tujuan pendidikan islam.
Komponen-komponen itu meliputi : tujuan yang hendak dicapai siswa, guru, bahan pelajaran, metode, media, dan penilaian atau evaluasi (Cece Wijaya, 1992:23).
Apabila beberapa komponen atau unsur-unsur pendidikan tersebut dilaksanakan dan diadakan dengan baik, maka diharapkan mampu meningkatkan prestasi siswa dan dapat membantu guru bidang studi, karena keberhasilan para peserta didik pada dasarnya sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.
Landasan utama sebagai dasar pokok dalam menggunakan alat media pengajar ialah telah tercantum dalam Al- Qur’an surat pertama kali yang diturunkan yaitu lima ayat, khususnya berada dalam surat ke empat, ayat Al-Qur’an sebagai berikut :

Artinya : “ (1) Bacalah dengan nama Tuhan engkau yang telah menciptakan
                  (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
                   (3) Bacalah! Dan Tuhanmu lah yang maha  pemurah (paling dapat
Menahan Amarah-Nya)
                            (4) yang mengajarkan manusia menggunakan qalam
                            (5) dia mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya
          Ayat-ayat diatas yang paling tepat hubungannya dengan alat peraga atau media pengajaran adalah ayat yang ke empat (yang mengajarkan manusia mempergunakan qalam) kata qalam menurut para pakar tafsir kontemporer memahami kata qalam sebagai segala macam alat tulis menulis sampai kepada mesin-mesin cetak yang canggih, yang juga harus diingat bahwa Qalam bukan satu-satunya alat atau cara untuk memperoleh  pengetahuan atau membaca (Quraish Shihab, 1996:168 )
Media pengajaran berfungsi sebagai salah satu sumber belajar yang memberikan semangat belajar,, semakin tinggi dan bergairah dalam belajar, karena media yang digunakan oleh guru dapat menberikan pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa, diantaranya yaitu mempercepat pemahaman, menghilangkan kejenuhan dan menambah nilai-nilai pengetahuan yang luas, sehingga proses belajar siswa tidak cepat membosankan, begitu pula dapat membantu guru meringankan tugasnya. (Sudirman,1999:208 )
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku maupun produser media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau guru.
 Menurut Azhar Arsyad (2003:16) bahwasanya media pemelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih menjamin pemahaman orang yang mendengarkan saja tidak sama tingkat pemahamannya dan yang lainnya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat dan mendengarkan.

1.         Definisi Media
Subana (2000: 287) mengemukakan bahwa, “Media pendidikan / media pembelajaran adalah media yang penggunaannya di integrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu mengajar dan belajar.” Miarso, Hermawan dkk (2008 : 11) “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong proses belajar pada diri siswa”. Jadi dapat disimpulkan secara lebih sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi, pengetahuan dan wawasan dari guru ke siswa dan sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegi atan pembelajaran.
Alat peraga atau media merupakan sumber belajar yang harus dikembangkan untuk membuat mengefektifkan proses pembelajaran dan tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita tidak boleh melupakan suatu hal yang sudah pasti kebenarannya yaitu siswa harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Karena tanpa sumber belajar yang memadai maka akan sulit diharapkan diwujudkannya proses pembelajaran yang mengarah pada tercapainya hasil belajar yang optimal.
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang guru mampu ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Peran media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Media dapat diartikan sebagai perantara. Sedangakan media pembelajaran berarti wahana penyalur pesan atau informasi belajar dari komunikator (guru) kepada komunikan (Anwas,2000). Sependapat dengan hal tersebut menurut Ouda (2004):
“Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Pembeljaran merupakan proses komunikasi antara siswa dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.  Media pembelajaran pada prinsipnya merupakan sebuah sarana komunikasi yaitu penyampai pesan yang diciptakan melalui suatu kegiatan. Pesan atau  informasi dapat berupa pengetahuan, ide, pengalaman atau keterampilan tertentu. Media pembelajaran yang baik akan mengaktifkan pembelajar (siswa) dalam memberikan tanggapan, umpan balik dalam rangka mencapai tujuan tertentu.”
Secara umum kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : (Taupan, 2004)
1.    Media pembelajaran memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalisme baik dalam bentuk kata-kata maupun tulisan-tulisan
2.    Media pembelajaran mengatasi keterbatasan ruang waktu, dan daya indera seperti :
a)      Obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa digantikan dengan model
b)      Gerak yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat diperagakan dengan kecepatan yang teramati
c)      Kejadian pada masa lampau, obyek yang berbahaya dapat ditampilkan melalui film atau foto.
3.      Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif peserta didik.
Media sebagai sarana penyampai pesan maka guru sebagai manajer pembelajaran dapat menyusun seperangkat media baik berupa media cetak, audio, visual, maupun audiovisual. Proses pemilihan media yang hendak digunakan dalam kegiatan pembelajaran memerlukan banyak pertimbangan baik dari sisi kademis, praktis dan ekonomis. Dari sisi akademis penentuan media yang hendak dirancang dan digunakan sebagai sarana pembelajaran perlu pertimbangan hasil riset mengenai pengaruh media terhadap hasil belajar yang hendak tercapai. Dari sisi ekonomis dan praktis, penentuan media yang hendak dipakai perlu pertimbangan yang bijaksana dan rasional serta berdasar atas informasi yang lengkap tentang efisien dan efektifitas media yang dimaksud (Schramm, 1984:16). Lebih rinci lagi koesnandar (2000) memberikan rambu- rambu pertimbangan pemilihan media pembelajaran yang meliputi access, cost, technology,interactization, organization, dan novelty.
 Pertimbanga pertama yaitu Access. Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Sebelum menentukan media yang hendak dipakai maka perlu mengajukan beberapa pertanyaan berkenaan dengan kemudahan akses, yang meliputi: (1) Apakah media yang kita perlukan itu bersedia? (2) Apakah media yang hendak dipakai mudah dalam penggunaannya? (3) Apakah media yang hendak dipakai bisa dimanfaatkan oleh peserta didak?
 Pertimbangan kedua yaitu cost (biaya). Hal ini perlu menjadi penyusunan rancangan anggaran dan belanja sekolah. Dewasa ini telah tersedia berbagai media pembelajaran yang telah tersedia di pasaran. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biaya itu kita harus hitung dengan aspek manfaatnya. Jika memang kemanfaatan suatu media sangat baik,  dan diperhitungkan akan sering memanfaatkannya unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
Pertimbangan ketiga yaitu technology. Mungkin saja kita tertarik kepada suatu media tertentu, yang mungkin karena kecanggihannya. Tapi kita perlu diperhatikan apakah sarana pendukung sudah tersedia, dan mudah menggunakannya? Misalnya guru ingin menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran maka yang menjadi pertimbangan adalah apakah daya listrik yang tersedia di sekolah mencukupi dan voltage yang dipersyaratkan juga sesuai?
Pertimbangan ke empat pada saat penentuan media pembelajaran adalah interactivity. Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap pembelajaran yang dikembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Pertimbangan kelima yaitu Organization. Yang dimaksud pertimbangan organisasi adalah dukungan dari lembaga yang terkait dengan sekolah. Pengadaan, penyimpanan dan perawatan media pembelajaran perlu terorganisir dengan baik
Pertimbangan terakhir adalah novelty. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa, dengan demikian diharapkan ada perhatian khusus selama pembelajaran berlangsung. Siswa merasa bahwa proses pembelajaran berlangsung istimewa, tidak seperti biasanya. Keberagaman jenis media pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu audio, visual dan gabungan keduanya.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat memberikan rangsangan kepada alat indera sehingga interaksi pembelajaran dapat diterima dengan jelas, mudah dimengerti, kongkrit dan tahan lama dalam ingatan murid (Sihkabuden, 2003:3). Adapun media pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah adalah benda-benda kongkrit yang dapat diamati, diraba, dan digerakan yang digunakan guru untuk menanamkan konsep atau keterampilan berbahasa pada waktu mengajar (Endang Setyo Winarni, 1994:37)

2.      Fungsi Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2009:2) sebagai berikut :
                                                           a.         Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
                                                           b.         Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik
                                                           c.         Metode pengajaran akan bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,apalagi bila  guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
                                                           d.         Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain
Persepsi lain penggunaan alat peraga atau media dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran yaitu berkenaan dengan tarap berpikir siswa. Tarap berpikir siswa mengikuti tahap perkembangan di mulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, di mulai berpikir sederhan menuju berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahap berpikir tersebut sebab melalui media pembelajaram hal-hal yang abstrak dapat di konkretkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Mengenai nilai-nilai praktis atau fungsi dan manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Sudirman, dkk (Zain, 2006:138) sebagai berikut :
                                                           a.  Meletakan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
                                                           b.  Memperlambat gerakan yang terlalau cepat dan mempercepat gerakan yang lambat.
                                                           c.  Karena informasi yang diperoleh siswa berasal dari suatu sumber serta dalam situasi dan kondisi yang sama
                                                           d. Membangkitkan motivasi belajar siswa
                                                           e.  Dapat mengontrol dan mengatur tempo belajar siswa
                                                           f.  Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya
                                                           g.  Bahan pelajaran dapat di ulang sesuai dengan kebutuhan dan atau disimpan untuk digunakan pada saat yang lain.
                                                           h.  Memungkinkan untuk menampilkan obyek yang langka atau peristiwa.
                                                            i.   Menampilkan yang sulit di amati oleh mata telanjang
Pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (Zain, 2006:132) yaitu kepentingan dengan tujuan, dukungan terhadap isi pembelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya dan sesuai dengan taraf yang telah ditetapkan.
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan intruksional yang berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. Selain itu dukungan dari isi bahan pembelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Hasil belajar siswa yang rendah akan lebih tinggi apabila menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran harus benar-benar menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih senang untuk belajar
Selama pelaksanaan pembelajaran, guru dapat menggunakan media pembelajaran dalam berbagai hal sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan media pembelajaran, akan memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hal-hal yang dianggap sulit akan terasa mudah. Hal ini karena benda yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang dapat diperbesar dan dipelajari dengan menggunakan media pembelajaran.
3.      Jenis-jenis Media Pemblajaran
Media pembelajaran dibedakan menjadi pembelajaran yang sifatnya sederhana sampai pada media pembelajaran yang modern. Untuk mengetahui lebih jelas tentang jenis-jenis media pembelajaran berikut ini disajikan pendapat yang dikemukakan oleh Heinich Russel (Raharja, 2009:12) yaitu :
                                                  a.         Media Dua Dimensi (Grafis)
Media atau alat peraga dua dimensi contohnya  gambar (model bangunan datar), foto, grafik, atau diagram, poster, kartun dan komik.
                                                 b.         Media Tiga Dimensi
Media atau alat peraga tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model kerja, mock up, boirama dan model.
                                                  c.         Media Proyeksi
Model proyeksi contohnya yaitu slide, film strips, film dan OHP.
                                                 d.         Lingkungan
Lingkungan dapat dijadikan media pembelajaran, contohnya lingkungan sekolah dan sebagainya.
Menurut Ali (2008:91) media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 8 bagian yaitu sebagai berikut :
a.    Media audio-motio-visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan obyeknya dilihat, jenis media yang termasuk kelompok ini adalah televisi, vidio, tape, dan film bergerak.
b.    Media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan seperti suara film-film bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tak beergerak.
c.    Media audio- semi motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat menampilkan gerakan secara utuh, seperti tele-writing.
d.   Media motion-visual, yakni media yang mempunyai gambar obyek bergarak seperti film (bergerak) bisu (tak brsuara).
e.    Media still-visual, yakni ada obyek namun tidak ada gerakan, seperti film-film, gambar microfon, atau halaman cetakan.
f.     Media semi-motion (semi gerak), yakni yang menggunakan garis dan tuliisan, seperti tele-autograf.
g.    Media audio, hanya menggunakan suara, seperti radio, telepon, audio tape.


 

 

0 Response to "ANAK RA NURUL HIKMAH BANTARJATI KERTAJATI"