TERJEMAHAN BUKU UIT CHERIBON'S GESCHIEDENIS (SEKELUMIT SEJARAH CIREBON) DI TERJEMAHKAN OLEH BAPAK DR. IWAN SATIBI MAJALENGKA
BAGIAN KE 1 (SATU)
(Di Tik Ulang Oleh Peserta didik Madrasah Aliyah Nurussyahid Kertajati Majalengka)
Ketua Yayasan Nurussyahid Kertajati Odong Abdurrahman, S.Pd.I, S.Pd Foto Bersama Aa Dr. KH. Sarkosi Subki Pengasuh Umum Pondok Pesantren Mansaul Huda Heuleut Kadipaten Majalengka Jawa Barat
Cirebon pada masa jaman Hindu tidak berarti
banyak.pada saat itu terdapat batu-batu tertulis di Kawali dan koleksi broma
diTalaga.juga ada sebuah danau yang di keramatkan di Talaga.
suatu peristiwa penting dalam keagamaan di Cirebon adalah kedatangan seorang waarga Arab , seorang penyebar Agama Islam , terkenal dengan nama SYEKH ISRAEL BIN MAULANA , FALATEHAN dan SUSUHUNAN GUNUNG JATI .
Sewaktu mendarat , masyarakat menghormati beliau ini dengan suatu upacara persembahan dengan sebuah piring yang berisi sari godokan udang ,yang dinamakan “peter” [petis ?] .Suatu daerah yang tadinya bernama pakongwati ,setelah itu dinamakan sebagai Tjai-rebon , atau Tjirebon. Orang-orang portugis menulisnya sebagai charabon. Didalam dokumen V. O.C di tulis sebagai Tsjeribon,chirrebon,sirrebon.
Di dalam kota ada sebuah kampung yang
bernama kampung pekalongan ,yang memiliki sebuah peninggalan kuno ,sebuah
pedati yang telah rusak oleh kebakaran pada tahun 1907,yang memiliki panjang
sekitar 15 Meter dengan 12 buah roda,diantaranya ada yang bergaris tengah
kira-kira 2 Meter .Menurut laporan VALENTIJN,pernah digunakan oleh SYEKH
MAULANA .Pada waktu membelok mengalami kesulitan . Ini dikarenakan kereta
tersebut tidak memiliki as-putar .
SYEKH MAULANA menetap di atas gunung
jati ,dimana terletak pula makamnya yang di pakai sebagai gelar beliau
,susuhunan gunung jati.Beliau turun tahta pada tahun 1552 dan hidup sebagai
seorang petapa atau orang suci selama kira-kira 20 tahun.
Maosoleum beliau merupakan sebuah
amphitheater dengan susunan yang terdiri dari lima teras atau lapangan dengan
ketinggian total setinggi menara kotamadya amsterdam .Daerah ini pada saat abad
ke XVII amat lapang ,tanpa dinding dan anak tangga ,vaas bunga dan ubin-ubin
,mirip dengan sistem Belanda .Pada lapangan kedua di sebelah kiri dan kanan
terdapat perumahan untuk para raja yang datang untuk berziarah.
Adalah
suatu larangan keras untuk warga Non-Muslim untuk memasuki makam .Apabila dilanggar ,maka akan mendatangkan bencana .Demikianlah
gugurnya JACOR COUPER dan tentaranya yang menerobos kompleks makam dalam suatu
pertempuran .Yang lainnya karena melanggar larangan para ulama untuk memasuki
kompleks makam ,juga meninggal setelahnya .Menurut VALENTIJN ,kematian ini di
duga karena semacam racun agar ramalan ini dapat terbukti.
Raja Demak yang memeluk Agama Islam
,menganugrahkan kepada IBN MAULANA gelar SUSUHUNAN .Pangeran pajajaran yang
juga seorang muslim telah menikahkan seorang saudarinya pada IBN MAULANA.Putera
mereka, SABA KIENKING atau HASAN OEDIN menuj ke Banten, menyebarkan agama islam
di sana dan menjadi seorang raja. Makam beliau masih dapat ditemui di sana.
Dari seorang
wanita lainnya, yang bukannya seorang Ratu, berasal dari Majapahit, terlahirlah
seorang penerusnya, ialah PANGERAN PASAREAN. Karena hubungan kekeluargaan ini,
maka antara Banten dan Cirebon terjalinlah suatu hubungan yang sangat dekat dan
masyarakat Banten memuliakan makam pendiri dinasti ini sebagai sebuah makam
keramat untuk diziarahi.
Sebagai
istri ke tiga adalah seorang wanita yang bermukim di Astana (istana) Gunung
Jati.
Wanita ke
empat, seorang puteri Raja Tiongkok, yang menurut sebuah legenda datang melalui
laut dengan menumpang sebuah kapal batu, diperingati dengan sebuah batu besar
berbentuk sebuah perahu di Tjimandoeng.
Setelah
PANGERAN PASAREAN, berkuasalah di Cirebon SOERGA pada tahun 1580, PANEMBAHAN
RATOE pada tahun 1620 dan GIRI LAYA pada tahun 1650.
Makam seorang cucu IBN MAULANA masih
dapat ditemui kali Kasoenean, yang pada
saat kolonialisme Inggeris , papan tua diganti dengan gambar berwarna
hitam-putih menggambarkan sebagai “The Praying Negoro” dan “The Pet Lamb”.
GIRI LAYA berputra tiga orang
.Dengan mereka bertiga inilah sejarah cirebon menjadi lebih penting untuk
kita,karena Nederlandsche Oost-Indische Compagnie mulai berhubungan dengan
mereka dan pada tanggal 7 Januari 1681 telah ditanda tangani suatu kontrak .
Sejak lama cirebon sudah dikenal
oleh orang-orang portugia dan belanda melalui laut ,antara lain PIETERSZOONOCOEN
pernah berlabuh di cirebon dalam perjalanan menuju ke maluku atau sebaliknya .
Untuk mengetahui dengan benar posisi
cirebon pada saat itu ,perlulah ditelusuri hubungan dengan penguasa belandadi
jawa barat .Pada jaman COEN dan jauh setelahnya ,kita tidak mengetahui banyak
tentang daerah pedalaman .Di sekitar Batavia hutan hutan-hutan ditebangi dan
mulai di bangun perkebunan kelapa .Dan para petani Tionghoa yang rajin mulai
menanam padi dan tebu .
Pada pertengahan abad ke-XVII
Meriam-meriam dari benteng-benteng menghujani jalan-jalan di Batavia dengan
bom-bom untuk meredam pemberontakan para rakyat pribumi .
Pada saat peperangan dengan banten
pada tahun 1656 ,orang-orang Belanda mengusir orang-orang jawa keluar dari
Batavia dan membangun perbentengan ,antara lain di Rijswijk ,daerah peladangan padi dan di Noordwijk yang
masih dikenal sampai saat ini .
Orang masih takut untuk menuju ke
pedalaman ,yang masih sangat berbahaya untuk orang-orang Banten,orang-orang
mataram dan para budak yang melarikan diri .Baru pada tahun 1661 ada seorang
guru sekolah dari benteng Nieuwendam yang berasal dari kepuloan banda yang
bernama CORNELIS SEENEN mendapat hadiah sebidang tanah ,yang sekarang bernama
“Meester cornelis’.
Melalui
daratan ,cirebon terletak sangat jauh dari batavia.Melalui lautan adalah jalan
terpendek.
Apa yang membuat kompeni tertarik
untuk mendatangi daerah cirebon dan priangan adalah karena tanaman lada ,yang
sejak dahulu kala selalu mengikuti aliran politik .
++++++
0 Response to "BUKU UIT CHERIBON'S GESCHIEDENIS (SEKELUMIT SEJARAH CIREBON)"
Post a Comment